Surabaya (ANTARA) - PT Pegadaian XII Kantor Wilayah (Kanwil) Surabaya berkomitmen mendukung produk lokal melalui situs pengadaan barang dan jasa Pasar Digital (PaDi) Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sesuai misi yang diusung Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Ini agenda sangat baik, mempertemukan antara seller dan buyer terutama BUMN, dan saya merasa bersyukur Pegadaian turut andil dan meraih penghargaan atas transaksi yang sudah masuk di PaDi UMKM," ucap Pemimpin Kanwil Pegadaian XII Surabaya Mulyono Rekso, usai kegiatan, di Surabaya, Rabu.
Terlebih, lanjutnya, sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang disampaikan Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting bahwa perusahaan-perusahaan BUMN harus menggunakan produk lokal untuk mendukung UMKM di Indonesia, khususnya dari wilayah masing-masing.
"Tadi saat sambutan Ibu Loto Srinaita Ginting yang juga Komisaris Utama Pegadaian menyampaikan bahwa pembelian dan memberdayakan produk lokal sudah sesuai arahan dari Presiden Jokowi yang diteruskan oleh Menteri BUMN," tuturnya.
Mulyono menjelaskan, dalam kegiatan tersebut Pegadaian mendapat juara dua atas transaksi pembelajaran yang mencapai angka dua miliar rupiah dengan membeli produk dan jasa pengusaha lokal.
"Artinya produk lokal di Jawa Timur banyak digunakan oleh Pegadaian, diantaranya peralatan kantor, perawatan komputer dan perawatan pendingin ruangan semua pakai jasa UMKM lokal," katanya.
Menurut Mulyono, UMKM lokal di Jawa Timur harus mengambil porsi yang lebih besar lagi, karena ditunjang dengan wilayah pusat ekonomi terbesar kedua setelah Jakarta.
"Ini saja baru dari perusahaan BUMN, belum dari sektor swasta maupun lainnya, artinya mau tidak mau UMKM harus mengambil porsi yang besar lagi dari sebelumnya," tuturnya.
Selain itu, pihaknya berpesan agar semua yang terlibat, mulai dari PaDi UMKM dan pengusaha lokalnya tetap menjaga kualitas layanan serta produk agar semakin dikenal.
"Jika semua itu dilakukan, tentu semua akan makin meningkat dan lebih menguntungkan lagi," kata Mulyono.