Surabaya (ANTARA) - Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Surabaya Erick Komala menilai keluar masuk partai bagi kader itu sudah biasa karena itu adalah proses pendewasaan diri dalam berpolitik.
"Ada yang sadar diri keluar sebelum dikeluarkan dan ada yang memilih untuk tetap dalam satu komando," kata Erick Komala dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Senin.
Pernyataan Erick tersebut menanggapi keluarnya salah satu pengurus DPD PSI Surabaya menjelang pendaftaran bakal calon anggota legislatif (caleg) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya belum lama ini.
Pengurus DPD tersebut adalah Andre Setiawan yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Wakil Sekretaris DPD PSI Surabaya.
Setelah keluar dari PSI, Andre kemudian bergabung dan menjadi bakal caleg Partai Perindo pada 14 Mei 2023.
Erick mengaku sudah mengetahui ada partai politik tertentu yang mengincar kader-kader PSI, mulai dari para anggota dewan petahana hingga pengurus DPD.
"Bahkan, ada yang ditawari pindah partai dengan iming-iming tertentu. Tetapi untungnya banyak kader kami yang masih memiliki integritas tingg sehingga mereka menolak untuk pindah," ujarnya.
Wakil Ketua Bidang Hukum DPD PSI Kota Surabaya Dino Wijaya mengimbau untuk santun dalam berpolitik jangan sampai memberikan statemen yang berakibat hukum.
Mengenai adanya pemberitaan terkait hal tersebut, kata dia, PSI Surabaya menegaskan akan tetap fokus dalam proses yang dijalani saat ini, yaitu persiapan Pemilu 2024.
"Saat ini, fokus utama kami tujukan ke kader-kader yang akan maju dalam ajang Pemilu, dengan penguatan strategi dan persiapan yang semakin matang, serta optimisme yang kami bangun bersama," katanya.
Soal kepindahan ini, kata dia, sebaiknya tidak perlu disikapi secara berlebihan karena tidak ada efek yang signifikan terhadap partai.
"Tidak akan tergoyahkan, jika memang dimaksudkan seperti itu. Tak gentar, kami tetap maju dengan tegapnya. Masyarakat di era digitalisasi ini juga sudah semakin pintar kok," kata Wakil Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik DPD PSI Kota Surabaya, Endy Rizky Putri Supriyono menambahkan.
Sebelumnya, Andre Setiawan mengungkapkan, alasan dirinya keluar dari partai berlogo mawar itu adalah karena sudah tidak sejalan dengan nilai-nilainya.
"Alasan saya mundur ini bukan sedang mengikuti tren yang ada ya. Saya di PSI sudah dari 2019. Sempat juga menjadi pengurus divisi hingga pengurus DPD. Memang keputusan ini bukan sesuatu yang mudah, alasan saya keluar karena sudah tidak bisa sejalan dengan nilai perjuangan di PSI," kata dia.
PSI Surabaya: Keluar masuk partai bagi kader itu sudah biasa
Senin, 15 Mei 2023 19:28 WIB
Ada yang sadar diri keluar sebelum dikeluarkan dan ada yang memilih untuk tetap dalam satu komando