Surabaya (ANTARA) - Wakil Wali Kota Surabaya Armuji mendukung pengembangan motor listrik yang selama ini dilakukan oleh Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).
"Kendaraan listrik adalah masa depan. Menuju masa transisi itu, kita harus bersiap-siap. Segenap sektor harus bekerja sama untuk saling melengkapi. Kalau dalam negeri seperti ITS bisa menjadi produsen kenapa harus yang lain," katanya saat mengunjungi pameran kendaraan listrik Indonesia Electric Motorshow (IEMS) di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, ITS menjadi suksesor atas merek sepeda motor listrik Gesits, sebelum pada akhirnya diambil oleh industri melalui PT Wika Industri Manufaktur dan Konstruksi.
Kendaraan hasil kerja sama dengan Garansindo Group yang diluncurkan pada 2016 ini, tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan respons positif dari pasar dan dukungan pemerintah. Sekarang, Gesits menjadi salah satu merek yang bakal mendapat insentif.
Baca juga: Cak Ji tindak lanjuti keluhan warga Surabaya soal koperasi
Selain itu, kata dia, pameran IEMS 2023 menjadi panggung ITS mengenalkan motor listrik terbaru garapan mereka yang diberi nama Bangkits Cendrawasih. Konsepnya berupa motor trail yang bisa hidup di dua alam. Maksudnya bisa mengaspal di jalan raya juga dapat diandalkan melewati berbagai macam permukaan jalan, hingga bebatuan sekalipun.
Motor listrik ini sudah dipesan 34 unit oleh Kemensos. Semuanya digunakan untuk kendaraan operasional di Papua.
Bangkits Cendrawasih mempunyai dimensi panjang 2.080 mm, lebar 1.155 mm dan tinggi 1.115 mm. Wheelbase-nya sebesar 1.355 mm. Beratnya 103 kilogram. Baterainya menggunakan lithium ion berkapasitas 3,88 kWh. Jarak tempuh mencapai 70 kilometer. Pengisian daya hanya butuh waktu 1-2 jam.
Cak Ji --panggilan akrab Armuji-- mendukung pengembangan produksi motor listrik yang dilakukan ITS. Selain merupakan karya anak bangsa, hal itu membuktikan bahwa dalam negeri juga mampu memproduksi kendaraan listrik berkualitas.
Dia juga menyinggung salah satu kesepakatan negara-negara di Asia Tenggara untuk membangun ekosistem mobil listrik. Hal ini menjadi salah satu kesimpulan penting yang disepakati pimpinan-pimpinan negara dalam KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Ini tentu tidak dapat dihindari, pilihannya adalah menyiapkan diri. Saat ini, kami tengah mematangkan perencanaan hingga regulasi untuk mulai transisi ke kendaraan listrik. Tentu dimulai dari lingkungan pemerintahan dahulu," kata dia.