Surabaya (ANTARA) - Pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Jawa Timur (Forkopimda Jatim) mengawali malam ke- 21 bulan Ramadhan dengan beri’tikaf dan bermunajat "Qiyamul Lail" di atas Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Surabaya-591 yang berlayar di laut Selat Madura.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan munajat atau berdoa bersama digelar di atas dek helikopter KRI Surabaya-591 yang berlayar dari Dermaga Ujung Komando Armada (Koarmada) II Surabaya.
"Alhamdulillah, Insya Allah ini qiyamul lail yang pertama kalinya dilakukan di atas dek kapal KRI Surabaya sambil berlayar," katanya menjelang kegiatan munajat di Surabaya, Selasa malam.
Mantan Menteri Sosial itu menjelaskan memanjatkan doa adalah salah satu ikhtiar memohon kepada Allah dan berharap mendapatkan ridho dan ampunan Allah SWT.
Di kesempatan yang langka ini, Gubernur Khofifah memanjatkan doa agar Jawa Timur dan Indonesia selalu diberikan keselamatan.
"Karena ini malam ganjil di bulan Ramadhan, saya bersama segenap pejabat Forkopimda berdoa kepada Allah agar Jawa Timur menjadi lebih baik, makmur, serta semakin kondusif. Semoga Indonesia juga selalu diberikan keselamatan dan keberkahan oleh Allah SWT," ujarnya.
Menurutnya kegiatan ini sekaligus sebagai ikhtiar untuk mensyukuri nikmat Allah.
"Tentunya kami juga berharap dapat memperoleh Lailatul Qadar," katanya.
Gubernur Khofifah mengungkapkan kemuliaan mendapatkan Lailatul Qadar diibaratkan seseorang yang beribadah dan melakukan amal baik selama seribu bulan.
Oleh sebab itu, ia mengajak agar umat Islam berlomba-lomba melakukan ibadah di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
"Mari kita tingkatkan ibadah, selain beramal baik dan berlomba lomba melakukan amal saleh," tuturnya.
Kegiatan tersebut diawali dengan memberikan santunan kepada anak-anak yatim di atas KRI Surabaya-591. Selain itu menyerahkan bantuan kepada 50 orang nelayan.
Memasuki sepertiga malam terakhir, Gubernur Khofifah bersama pejabat Forkopimda Jatim melaksanakan beberapa salat sunnah, seperti tahajud, hajat dan tasbih.
"Sepertiga malam terakhir merupakan waktu mustajab untuk berdoa memohon kepada Allah. Ini sangat istimewa karena menghadap langsung ke langit, di saat waktu yang mustajabah juga," ucapnya. Kegiatan ditutup dengan sahur bersama.