Blitar (ANTARA) - Petugas Terminal Tipe A Patria Blitar di Blitar, Jawa Timur, melakukan pengecekan kelaikan kendaraan pada sejumlah angkutan umum baik angkutan antarkota dalam provinsi (AKDP) maupun antarkota antarpovinsi (AKAP) mendekati Lebaran 2023.
"Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan kendaraan layak. Yang dicek mulai dari wiper, ban, lampu, apar, sabuk keselamatan hingga surat kendaraan," kata Kepala Terminal Tipe A Patria Blitar Verie Sugiharto di Blitar, Sabtu.
Ia mengatakan selain pengecekan tim dari internal Terminal Tipe A Patria Blitar, nantinya juga akan melibatkan dari jajaran polisi serta BNN untuk bersama-sama pemeriksaan di terminal. Kegiatan itu akan digelar mendekati Lebaran 2023. Namun, secara jadwal masih koordinasi dengan tujuan memastikan kendaraan laik.
Pihaknya mengatakan menjelang Lebaran 2023 ini, pengawasan memang lebih intensif dilakukan, apalagi jumlah masyarakat yang naik angkutan darat akan lebih banyak ketimbang hari biasa.
Ia berharap, dengan pemeriksaan itu masyarakat pengguna angkutan umum akan lebih nyaman saat naik angkutan, sebab kendaraan sudah dilakukan pemeriksaan.
Petugas akan memberikan peringatan jika ada yang tidak beres saat pemeriksaan. Namun, jika kendaraan layak juga diberikan stiker sudah diperiksa.
Mendekati Lebaran 2023, ia mengatakan saat ini aktivitas masyarakat yang naik dan turun angkutan umum di terminal masih normal. Jumlah angkutan umum yang masuk dan keluar di terminal ini rata-rata 146 kendaraan per hari, baik yang jurusan AKDP maupun AKAP, dengan jumlah penumpang sekitar 1.000 penumpang yang turun dan sekitar 1.000 penumpang naik.
Pihaknya memprediksi volume penumpang akan lebih banyak lagi mulai 19 April 2023, saat cuti bersama. Dimungkinkan volume penumpang bisa hingga 5.000 orang yang datang dan berangkat.
Sementara itu, guna pengamanan pihaknya juga sudah memasang sebanyak 46 titik CCTV yang tersebar di seluruh terminal. Keberadaan CCTV juga lebih mudah membantu petugas melakukan pengawasan tingkat keramaian termasuk mengantisipasi praktik kejahatan di terminal seperti pencurian.
"Petugas juga banyak. Setiap shift biasanya lima orang. Disamping itu ada juga petugas operasional. Insya Allah lebih nyaman dan aman," kata dia.