Blitar (ANTARA) - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyambangi anak korban rudapaksa di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, untuk memberikan dukungan pemulihan sekaligus bantuan kebutuhan dasar sampai pemberdayaan, sehingga korban tetap bersemangat untuk berjuang demi hidup yang lebih baik.
"Kami memberikan dukungan. Sebelumnya kami melakukan asesmen, ternyata lingkungannya juga cukup mendukung," kata Mensos Risma dalam rilis yang diterima, Minggu.
Mensos memberikan bantuan berupa kebutuhan dasar seperti paket bahan pokok, perlengkapan kebersihan, tambahan nutrisi, serta perlengkapan sekolah pada anak tersebut.
Sementara itu untuk bantuan kewirausahaan diberikan dukungan usaha berupa kuliner ayam penyet yang diberikan melalui kakak korban.
"Kami juga didukung kepala desa, bupati, petugas medis, yang semua turut membantu. Harapannya penguatan ini tidak hanya bermanfaat untuk korban, tetapi juga kakak atau bahkan ibunya ketika kembali dari luar negeri," kata Mensos.
Seorang ayah di Blitar, YK (44), beberapa kali melakukan rudapaksa pada anaknya yang masih duduk di bangku kelas enam SD sehingga korban kini hamil. Tindakan kriminal tersebut dilakukan saat istri pelaku atau ibu korban tidak berada di rumah, lantaran bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri.
Merespons kejadian tersebut, Tim Kemensos melalui Sentra Terpadu Prof Dr Soeharso Surakarta melakukan asesmen terhadap korban. Tim yang terdiri dari pekerja sosial dan psikolog juga fasilitasi korban untuk layanan psikiater dan dokter kandungan hingga biaya persalinan.
Mensos pun berharap tidak ada perundungan terhadap korban. "Saya mohon kita semua mendukung supaya anak itu bisa kuat melanjutkan kehidupan," kata Mensos.
Bupati Blitar Rini Syarifah menyambut kerja sama Kementerian Sosial (Kemensos) dalam upaya pemberdayaan perempuan di Kabupaten Blitar.
Dengan itu harapannya para ibu tidak harus meninggalkan anak-anak di rumah untuk menjadi PMI di luar negeri. Hal ini melihat fakta Kabupaten Blitar menjadi kabupaten kedua di Indonesia penyumbang jumlah PMI terbesar.
"Harapan kami, tidak terjadi lagi hal seperti ini. Dengan mengurangi angka PMI paling tidak di tingkat pusat Kemensos, mohon kami didorong PMI kami di luar negeri untuk tidak kembali lagi ke sana dan pemberdayaan di sini diperkuat lagi," kata Bupati.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada jajaran Kemensos atas dukungan untuk korban dalam proses pemulihan.