Gresik (ANTARA) - Direktur Damar Kurung Institute Novan Effendy berupaya untuk memperkenalkan kembali asal mula Damar Kurung yang berawal dari gang atau perkampungan melalui "Damar Kurung Festive 2023" yang digelar di Kampung Asu, Gresik.
"Awal mula Damar Kurung itu setelah kita telusuri habitatnya atau tradisi awalnya dipasang di gang-gang kampung di wilayah pesisir Gresik, seperti di kampung nelayan di Gresik mereka itu semangat untuk merayakan awal Ramadhan dengan Damar Kurung," ujarnya, usai membuka Festival Damar Kurung 2023 di Jalan HOS Cokroaminoto, Gresik, Sabtu (1/4) malam.
Jika ditarik sejarahnya Damar Kurung, menurut dia, perayaan tersebut tercipta sebagai akulturasi kebudayaan antara kaum India, China dan muslim yang terjadi saat abad ke-14.
"Damar Kurung ini bisa jadi sebagai produk budaya pada abad ke-14 dari masa Gresik sebagai kota pelabuhan atau bandar kemudian masuk ke era kerajaan Islam kemudian menurun sampai ke masyarakat hingga kini," katanya.
Tahun ini, pihaknya menggandeng 500 peserta yang berasal dari tiga sekolah, masing-masing Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Bedhilan, SD Setia Budhi dan SD Negeri 4 Petrokimia Gresik untuk menggambar aktivitas yang terjadi di masing-masing wilayah di 240 lentera.
"Kita banyak menjumpai hasil karya Damar Kurung terutama di kalangan anak-anak sekolah menjadi inspirasi kita untuk menggelar festival yang berbeda tiap tahunnya," katanya.
Oleh karena itu, setiap edisi Festival Damar Kurung pihaknya selalu memberikan suguhan tema yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, sekaligus untuk mengedukasi masyarakat terkait gambar pakem atau tidaknya di lentera tersebut yang selalu diperdebatkan keasliannya.
"Saat itu, kami berkeliling untuk mengedukasi tradisi Damar Kurung dengan berkeliling ke sekolah-sekolah serta ke sejumlah kelompok masyarakat, masih banyak perbedaan dan ditemukan, hasilnya masih berkutat dengan beda pendapat Damar Kurung yang pakem asli atau tidak," ujarnya.
Meskipun begitu, dirinya menyakini dalam konteks gambar Damar Kurung, kebudayaan akan selalu berkembang secara dinamis serta mengikuti zaman.
Sementara itu, salah seorang warga, Ima, mengatakan berkat penyelenggaraan Festival Damar Kurung, kampungnya bisa menjadi ramai yang awalnya sepi dan gelap.
"Mudah-mudahan dengan adanya ini dapat menjadi sinar yang menandakan adanya perubahan ke arah yang lebih baik," katanya.
Perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Rukun Tetangga (RT) tersebut turut mengucapkan rasa terima kasihnya atas dilibatkan kampungnya dalam Festival Damar Kurung.
"Semoga ke depan bisa lebih baik lagi," ucapnya.
"Damar Kurung Festive 2023", upaya memperkenalkan kembali perayaan lokal Gresik
Minggu, 2 April 2023 10:12 WIB
Awal mula Damar Kurung itu setelah kita telusuri habitatnya atau tradisi awalnya dipasang di gang-gang kampung di wilayah pesisir Gresik