Pemprov Jatim (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa optimistis delapan indikator Monitoring Center Prevention (MCP) yang diluncurkan di Jakarta, Senin, bisa efektif mencegah korupsi.
Delapan indikator MCP meliputi perencanaan dan penganggaran APBD, pengadaan barang dan jasa, perizinan, kapabilitias aparat pengawasan intern pemerintah (APIP), manajemen ASN, optimalisasi pajak daerah, tata kelola desa dan Manajemen Aset Daerah.
"Sebanyak delapan indikator ini sangat detail mengintervensi titik mana yang rawan menjadi celah tindak pidana korupsi. Maka kami di Pemerintah Provinsi atau Pemprov Jatim akan menerapkan delapan wilayah intervensi tersebut sebagai hal penting," katanya melalui keterangan tertulis usai menghadiri peluncuran indikator MCP.
MCP merupakan sebuah aplikasi atau dashboard yang dikembangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk melakukan monitoring capaian kinerja program pencegahan korupsi, melalui perbaikan tata kelola pemerintahan yang dilaksanakan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.
Khofifah mengungkapkan nilai MCP Provinsi Jatim per tanggal 29 November 2022 dari 39 pemerintah daerah, meliputi 1 Pemprov dan 38 Pemkab/ Pemkot) rata-rata nilainya 89 persen atau 22 persen lebih tinggi dari nilai rata-rata nasional yang tercatat sebesar 67 persen.
"Sedangkan, pencapaian MCP Pemprov Jatim adalah 93,13 persen," ujarnya.
Gubernur Khofifah optimistis delapan indikator MCP efektif cegah korupsi
Selasa, 21 Maret 2023 19:15 WIB
Sebanyak delapan indikator ini sangat detail mengintervensi titik mana yang rawan menjadi celah tindak pidana korupsi