Ngawi (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Kediri menggelar Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) dalam rangka mendukung penguatan ekonomi dengan pengendalian inflasi di Kabupaten Ngawi, Rabu.
Kegiatan GNPIP di Ngawi yang digelar secara hybrid tersebut mengusung tema Sinergi dan Inovasi untuk Ketahanan Pangan Melalui Program Pertanian Ramah Lingkungan sekaligus peluncuran sistem Pengelolaan Lumbung Pangan Digital.
"Kabupaten Ngawi dipilih sebagai lokasi GNPIP dari 13 kota/kabupaten yang menjadi wilayah kerja Kantor Perwakilan BI Kediri, karena Ngawi merupakan salah satu daerah lumbung pangan nasional," ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Kediri Moch.Choirur Rofiq dalam kegiatan GNPIP di Dusun Jati, Desa Jatirejo Kecamatan Kasreman, Ngawi, Rabu.
Menurut dia, terdapat tujuh program unggulan GNPIP yang dicanangkan pada peluncuran GNPIP 2023 di Makassar pada awal Maret lalu. Tujuh program unggulan tersebut terdiri atas dukungan pelaksanaan kegiatan operasi pasar/pasar murah/SPHP; penguatan ketahanan pangan strategis; perluasan kerja sama antar-daerah (KAD); dukungan untuk subsidi ongkos angkut.
Kemudian, peningkatan pemanfaatan alsintan dan saprotan; penguatan infrastruktur Teknologi, Informasi, Komunikasi (TIK) di antaranya neraca pangan daerah; serta penguatan koordinasi dan komunikasi untuk menjaga ekspektasi inflasi.
Pak Choi, sapaan akrab Moch. Choirur Rofiq mengatakan khusus di Ngawi, ada beberapa program unggulan GNPIP yang diimplementasikan, di antaranya operasi pasar murah, program Pertanian Ramah Lingkungan, dan peluncuran sistem Pengelolaan Lumbung Pangan Digital.
Terdapat berbagai komoditas pangan yang dijual murah dalam operasi pasar GNPIP BI Kediri di Ngawi. Yakni beras medium dijual harga Rp8.500 per kilogram, beras premium Rp11.700 per kilogram, minyak goreng Fortune bantal Rp16.000 per liter, dan MinyaKita Rp14.000 per liter.
Kemudian gula pasir Rp13.500 per kilogram, tomat Rp5.000 per kilogram, cabai rawit Rp70.000 per kilogram, bawang merah Rp20.000 per kilogram, bawang putih Rp25.000 per kilogram, dan telur ayam ras Rp25.000 per kilogram.
Pihak BI Kediri mendukung inovasi para petani Ngawi meningkatkan produktivitas padi melalui program pertanian ramah lingkungan.
Hal tersebut hasilnya dapat diimplementasikan pada pengelolaan lumbung pangan digital yang difasilitasi oleh BI Kediri mulai dari proses giling gabah menjadi beras dan penyimpanannya dalam mendukung ketahanan pangan.
"Harapannya, dengan pengelolaan lumbung pangan digital dapat diketahui berapa stok beras yang sebenarnya di Kabupaten Ngawi di luar dari stok Bulog. Sehingga saat Pemkab Ngawi melakukan kegiatan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dapat diketahui berapa jumlah stok yang dibutuhkan," kata dia.
Selain itu, pengelolaan lumbung pangan digital juga bermanfaat bagi gapoktannya. Karena melalui aplikasi tersebut akan terdata setiap anggota petani, berapa jumlah beras disimpan, kapan disimpannya, berapa harga pembeliannya di petani, dan berapa harga harus dijual lagi ke pasaran agar petani tidak rugi.
"Saya kira konsep ini dapat terus dikembangkan karena akan membantu mengetahui stok pangan di Ngawi yang tentunya dapat digunakan untuk masyarakat Ngawi sendiri," katanya.
Pak Choi menambahkan dibutuhkan peran berbagai pihak untuk menjaga laju inflasi tetap terkendali. Hal itu tidak hanya tugas dari BI, namun juga pemda, pemerintah pusat, bahkan juga petani, dan semua pihak.
"BI berharap adanya sinergi, inovasi, dan komitmen bersama untuk mengendalikan inflasi, khususnya inflasi pangan, sehingga kita dapat mengendalikan laju inflasi secara umum," katanya.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono menyambut baik program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan yang dilakukan di daerahnya.
"Kami berterima kasih kepada BI Kediri karena Kabupaten Ngawi menjadi tuan rumah pada kesempatan ini. Hal ini supaya kita belajar bersama-sama dan bersinergi mencari konteks strategi membangun ketahanan pangan yang dibarengi dengan menekan harga pangan agar tetap stabil," kata Bupati Ony.
Pemkab Ngawi juga terus mendorong gerakan peduli inflasi dengan menggelar operasi pasar serta mengupayakan agar produktivitas padi yang tinggi dan telah menjadi nomor satu di tingkat nasional diikuti dengan kesejahteraan petani dan warga masyarakatnya.
Pemkab Ngawi juga mendukung sinergi GNPIP terus dilakukan untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi di daerah baik dari sisi pasokan maupun produksi guna mendukung ketahanan pangan nasional, daya beli, serta pemulihan ekonomi nasional.
Dalam kegiatan itu juga diserahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) Dedikasi untuk Negeri dukungan sarpras lumbung pangan digital dan alsitan kepada gapoktan pengelola lumbung, yakni Gapokta Sumber Tani Desa Jatirejo dan Gapoktan Sri Mulyo Rejeki Desa Guyung.
Hadir juga dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Dydik Rudy Prasetya, Wakil Bupati Ngawi, Sekda Ngawi, jajaran OPD Ngawi, jajaran Kantor Perwakilan BI Kediri, dan gapoktan Ngawi.
BI Kediri gelar Gernas Pengendalian Inflasi Pangan di Kabupaten Ngawi
Rabu, 15 Maret 2023 21:26 WIB