Situbondo (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur menyatakan cuaca ekstrem berupa hujan deras dan angin kencang sejak beberapa hari terakhir mengakibatkan banyak rumah kebanjiran dan tebing longsor sehingga menimpa rumah warga.
Kepala Pelaksana BPBD Situbondo Sruwi Hartanto di Situbondo, Kamis, mengatakan tanah longsor terjadi di Dusun Gung Malang, Desa Campoan, Kecamatan Mlandingan pada Rabu (1/3) petang, setelah beberapa jam wilayah itu diguyur hujan deras disertai angin kencang.
Tebing setinggi 10 meter dan panjang sekitar 40 meter tiba-tiba longsor dan menimpa tujuh rumah warga di sekitar lokasi itu.
"Alhamdulillah tidak ada korban jiwa," ujar dia.
Dia menyebut tiga di antara dari tujuh rumah warga yang terkena longsoran tebing itu, rusak total, sedangkan satu rumah rusak berat, satu rumah rusak sedang, dan dua rumah rusak ringan.
Di Desa Kalisari, Kecamatan Banyuglugur, tebing setinggi 50 meter juga longsor menimpa mushala. Di wilayah itu intensitas hujan cukup tinggi sehingga menyebabkan tebing longsor.
"Akibat tanah longsor di Desa Campoan dan Desa Kalisari, itu kerugiannya ditaksir mencapai sekitar Rp180 juta," ucap Sruwi Hartanto.
Pada Selasa (28/2) malam, hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan beberapa sungai meluap dan membanjiri sebanyak 613 rumah warga di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Desa Kalimas dan Besuki di Kecamatan Besuki, dan Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur.
Banjir juga merusak infrastruktur, seperti jembatan limpas dan tangkis serta beronjong sungai di Desa Wringinanom dan Patemon, Kecamatan Jatibanteng, sedangkan kerugian mencapai sekitar Rp2 miliar.