Trenggalek, Jawa Timur (ANTARA) - Kantor Kementerian Agama Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur memastikan semua jamaah calon haji yang masuk kuota pemberangkatan pada 2022 namun batal berangkat karena pandemi COVID-19 mendapat prioritas pada musim haji tahun ini.
"Ada 50 calhaj yang batal berangkat tahun lalu karena (pandemi) COVID-19. Otomatis pada musim haji ini mereka mendapat prioritas pertama," kata Kepala Seksi Haji dan Umroh Kementerian Agama Trenggalek, Agus Prayitno di Trenggalek, Kamis.
Disebutkan, kuota haji Kabupaten tahun 2023 ada diberi jatah sebanyak 526 orang. Jumlah itu, jika tidak terjadi perubahan, meningkat hampir 2,5 kali dibanding kuota tahun lalu yang diberi jatah 192 orang.
"Tetapi kuota sebanyak 526 orang itu juga bukan angka pasti. Sebab terdapat sebanyak 11 calon haji yang menunda keberangkatannya dengan alasan tertentu," ujarnya.
Karenanya, lanjut Agus, pihaknya telah melaporkan ke Kemenag Jawa Timur agar kuotanya digantikan oleh calon haji lainnya.
Untuk itu, Kemenag Trenggalek bakal menginformasikan kembali terkait kesiapan pemberangkatan masing-masing calon haji.
Jika belum siap, Agus menyatakan bahwa Kemenag Jawa Timur bakal mencarikan nomor urut selanjutnya.
"Kalau untuk masalah pelunasan hingga menunda berangkat saya pastikan tidak ada. Kesiapannya lebih pada kesehatan dan kondisi keluarga. Kondisi keluarga yang dimaksud, misalnya seperti tidak adanya pendamping yang berangkat dari pihak keluarga sehingga memilih untuk menunda agar bisa berangkat bareng keluarga," ujarnya.
Sebelumnya, kuota haji sangat terbatas dengan syarat ketat sehingga hanya calon haji kriteria tertentu yang bisa melaksanakan ibadah haji di waktu itu.
"Ini untuk batasan usia tidak ada. Justru tahun ini kuota lansia yang sebelumnya satu persen naik di angka lima persen. Kemudian pada tahun 2023 CJH Trenggalek 50 persen masuk usia lansia," katanya.