Madura Raya (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangkala berupaya menekan angka pengangguran di wilayah itu melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat) keterampilan kerja.
"Melalui pelatihan dan pendidikan keterampilan ini diharapkan tercipta calon tenaga kerja terampil yang tidak hanya mengisi lapangan pekerjaan, tetapi bisa menciptakan lapangan pekerjaan," kata Pelaksana Tugas Bupati Bangkalan Mohni di sela-sela acara Pembukaan Diklat di Balai Latihan Kerja Bangkalan, Rabu.
Saat ini, katanya, yang dibutuhkan dunia kerja adalah keterampilan sehingga masing-masing orang harus memiliki keahlian khusus.
"Atas dasar itu, maka Pemkab Bangkalan memfasilitasi kegiatan pelatihan dan pendidikan seperti ini," katanya.
Sebanyak 48 orang dari 18 kecamatan di Kabupaten Bangkalan mengikuti diklat kompetensi yang digelar pemkab setempat di Balai Diklat Kabupaten Bangkalan.
Mereka terdiri atas 16 peserta Kejuruan TIK (Teknik Informasi dan Komunikasi) yakni Program Practical Office Advance, 16 peserta Kejuruan Fashion Teknologi Program Menjahit dengan Mesin Lockstich, dan 16 peserta Kejuruan Teknik Refregrasi Program Teknisi Refregrasi Domestik.
"Kami sangat mengapresiasi yang sebesar-besarnya atas terselenggaranya kegiatan pelatihan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Pemkab Bangkalan ini karena sangat dibutuhkan masyarakat," ujar Mohni.
Ia optimistis dengan banyak pemuda dan warga Bangkalan yang terlatih dan memiliki keterampilan kerja pada akhirnya angka pengangguran di daerah itu bisa ditekan.
"Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk mencetak wirausaha baru dalam meningkatkan perekonomian, kemudian memanfaatkan pelatihan ini untuk mengasah kemampuan ketika akan menciptakan usaha yang baru," katanya.
Diklat itu bekerja sama dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Sidoarjo serta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Madura.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bangkalan, angka pengangguran terbuka di kabupaten paling barat di Pulau Madura itu selama 2022 terdata 8,05 persen, berkurang dari 2021 yang tercatat 8,07 persen.
Persentase pengangguran terbuka di Kabupaten Bangkalan ini paling tinggi dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura, yakni Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Di Kabupaten Sampang angka pengangguran terbuka 3,11 persen, Pamekasan 1,40 persen, dan Sumenep 1,36 persen.
"Karena itu, diklat kita gencarkan. Setidaknya bisa mengurangi pengangguran di kabupaten ini," tutur Mohni.