Surabaya (ANTARA) - DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menerima usulan warga agar ada kursus bahasa asing untuk tour guide atau pemandu wisata saat berkunjung ke rumah kelahiran Bung Karno di Pandean 4/40, Kota Pahlawan, Jatim, Minggu.
"Kami mengajukan usulan kursus bahasa asing untuk tour guide yang menyambut wisatawan asing yang berkunjung ke kawasan Peneleh dan kampung Soekarno," kata Ketua RT 01 Pandean, Andalusi, kepada Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya Adi Sutarwijono saat kunjungannya.
Mendapati hal itu, Cak Awi panggilan akrab Adi Sutarwijono pun menanyakan ada berapa orang yang berminat kursus bahasa asing. Warga pun mengatakan ada sekitar 25 warga yang semuanya merupakan anak-anak muda.
Cak Awi mengatakan, usulan warga tersebut cukup menarik. Menurut dia, warga masyarakat harus diberdayakan. "Baik, terima kasih atas idenya. PDI Perjuangan akan memperjuangkan," kata Cak Awi yang juga Ketua DPRD Surabaya itu.
Kedatangan Cak Awi tersebut didampingi Sekretaris Komisi A DPRD Kota Surabaya Budi Leksono dan Ketua PAC PDI Perjuangan Gubeng Mohammad Jupri serta pengurus Ranting PDIP Peneleh.
Warga menunjukkan Balai RT yang selesai direhabilitasi dan dicat merah putih yang diusulkan melalui PDI Perjuangan. "Balai RT diperbaiki untuk fasilitas kegiatan warga," kata Cak Awi.
Baca juga: Kader PDIP se-Jatim gelar aksi penghijauan serentak
Cak Awi kemudian diajak menyusuri jalan-jalan perkampungan. Diperlihatkan akses jalan di Sumur Jobong, peninggalan zaman Majapahit. "Kami berharap akses jalan diperbaiki, juga dibenahi saluran airnya," kata Agus.
Sekretaris Komisi A DPRD Surabaya Budi Leksono mengatakan, Fraksi PDI Perjuangan akan memperjuangkan usulan warga itu. "Ini juga tadi pembenahan taman, supaya asri dan hijau," kata Budi.
Pada kunjungan itu, pengurus kampung mengusulkan sejumlah hal untuk pemberdayaan warga masyarakat di antaranya memperkuat kegiatan-kegiatan pelaku UMKM, untuk mendukung pengembangan kampung Soekarno sebagai kawasan wisata.
"Anak-anak muda dan warga masyarakat antusias dalam pengembangan kampung Soekarno, serta kampung Peneleh yang dijadikan kawasan cagar budaya," kata Ketua RW 13 Peneleh, Syaiful.
Adi dan kader PDIP lain singgah di rumah kelahiran Bung Karno, di Pandean IVD Nomor 40. Rumah tersebut sudah selesai dipugar oleh Pemkot Surabaya.
Meski demikian, kata dia, pemugaran itu tidak menghilangkan bentuk asli rumah kelahiran Sang Proklamator, yang telah menjadi milik Pemkot Surabaya.
Adi berjanji akan membawa usulan-usulan warga masyarakat ke Kantor DPRD Surabaya dan menyampaikan kepada Pemkot Surabaya.