Bondowoso (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Bondowoso, Jawa Timur, menggelontorkan sebanyak 30 ton beras medium untuk menekan laju kenaikan harga beras di pasaran lewat Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Pemimpin Cabang Perum Bulog Bondowoso, Muhammad Ade Saputra di Bondowoso, Kamis, mengatakan bahwa operasi pasar dalam rangka menekan kenaikan harga beras dilaksanakan sejak awal Januari 2023 di wilayah kerjanya (Bondowoso dan Situbondo).
"Jadi, sejak awal tahun hingga hari ini kami sudah menggelontorkan sebanyak 30 ton beras di Bondowoso maupun Situbondo, melalui jaringan pasar maupun pengecer," kata Ade Saputra.
Menurut dia, operasi pasar melalui Program SPHP ini dilakukan oleh Bulog seiring harga beras di pasaran mencapai Rp12.000 hingga Rp12.500 per kilogram, sementara harga eceran tertinggi (HET) beras medium, yakni Rp9.450 per kilogram.
Dalam operasi pasar ini, Bulog mendistribusikan ke para pedagang beras atau toko-toko kelontong dan pedagang menjual beras sesuai harga eceran tertinggi, yakni Rp9.450 per kilogram.
Operasi pasar guna menekan harga beras lewat Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan ini, kata Ade Saputra, akan terus dilakukan hingga harga beras di pasaran kembali stabil.
"Selama pelaksanaan operasi pasar menekan harga beras ini mendapatkan respons positif dari masyarakat. Tentunya kami akan terus melaksanakan operasi pasar di wilayah kerja, berkoordinasi dengan pemerintah daerah," katanya.
Ade Saputra meminta masyarakat agar tidak terlalu khawatir karena Perum Bulog Kantor Cabang Bondowoso yang juga membawahi Situbondo menjamin ketersediaan beras di masyarakat dengan harga terjangkau meskipun saat ini di pasaran ada sedikit mengalami kenaikan harga.
Dia juga memastikan bahwa ketersediaan cadangan beras pemerintah (CBP) yang dimiliki oleh Bulog Kantor Cabang Bondowoso masih mencukupi.
"Sampai saat ini stok beras ada sekitar 200 ton yang tersebar di gudang-gudang wilayah kerja. Kami juga tetap mengupayakan melakukan permintaan penambahan stok sebanyak 3.000 ton dari Bulog Kanwil Jatim untuk memperkuat stok cadangan beras pemerintah," ujar dia.(*)