Kota Madiun (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Madiun melakukan uji kualitas air sungai dengan pengambilan sampel di sejumlah titik sungai wilayah setempat.
Analis Kimia DLH Kota Madiun, Annita Yuli Mayasari mengatakan terdapat tujuh titik sungai yang diambil sample air, di antaranya sungai di daerah Ngebrak, sungai di area Mayjend Sungkono, sungai di kawasan Winongo, dan badan air Sungai Bengawan Madiun di Jembatan Ringroad.
"Hasil sampling masih termasuk bagus. Cuma bakteri e-coli cukup tinggi untuk di beberapa sungai, termasuk sungai di Jembatan Mayjend Sungkono," ujar Annita Yuli Mayasari di Madiun, Selasa.
Ia menjelaskan, pemantauan dan uji air sungai menjadi bagian penting untuk melihat informasi atau gambaran akan kualitas air sungai di suatu wilayah.
Hal itu karena air sungai juga sebagai pertimbangan kebijakan dalam perencanaan pengelolaan kualitas air dan pengembangan standar kualitas air.
Maka dari itu pihaknya secara tegas meminta kepada para pemilik industri di Madiun dan sekitarnya agar tidak membuang limbahnya di sepanjang sungai yang mengalir di Kota Madiun.
"Kami terus memberikan pengarahan ke beberapa industri yang membuang air limbah ke sungai. Mereka juga harus melakukan instalasi pengolahan air limbah," katanya.
Selain itu, pihaknya juga meminta masyarakat untuk tidak membuang sampah anorganik dan sampah padat secara sembarangan di sungai.
Hal itu, selain membuat dangkal dan aliran air terhambat yang menyebabkan banjir, pembuangan sampah anorganik tersebut juga menyebabkan pencemaran lingkungan atau ekosistem sungai.
Karenanya, peran dan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di sungai sangat diperlukan demi menjaga kualitas air sungai tetap baik, demikian Annita Yuli Mayasari.