Sampang - Puluhan wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik di Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Selasa, berunjuk rasa ke kantor bupati setempat, sebagai bentuk protes atas pernyataan kepala daerah itu yang dinilai melecehkan tugas mereka. Para demonstran membawa berbagai poster dan spanduk yang berisi kecamatan atas pernyataan Bupati Sampang Noer Tjahja yang menyebutkan "wartawan sebagai tukang fitnah" "Kami tidak terima dengan pernyataan itu dan profesi kami merasa sangat dilecehkan," kata korlap aksi Hairudin. Menurut Hairudin, pernyataan yang disampaikan Bupati Sampang yang dilansir salah satu media lokal di wilayah itu perlu dicabut dan bupati harus meminta maaf secara terbuka. Pernyataan Bupati Sampang yang menyebutkan bahwa "wartawan tukang fitnah" ini disampaikan menanggapi pemberitaan sejumlah media yang menyatakan ada dugaan penyimpangan dalam program makanan tambahan anak sekolah (PMTAS). Padahal, sambung dia, dalam menyampaikan berita tentang dugaan adanya penyimpangan dalam program PMTAS tersebut, sudah berdasarkan fakta dan temuan di lapangan. Selain itu, pemberitaan yang ditulis wartawan, baik cetak maupun elektronik, tidak mengklaim bahwa itu penyimpangan, meski indikasinya memang kuat, akan tetapi "dugaan". "Kami juga telah melakukan konfirmasi terhadap pihak-pihak terkait tentang persoalan ini, sehingga dari sisi kode etik jurnalis sudah benar," kata Hairudin menjelaskan. Bupati, kata Hairudin seharusnya memahami tugas-tugas jurnalistik di lapangan. Selain itu, media sebenarnya tidak hanya sebagai penyampai informasi, namun disisi lain juga sebagai kontrol sosial yang bertugas melakukan pengawasan atas program yang diduga menyimpang untuk diperbaiki. Demo para kuli tinta di kantor bupati Sampang Noer Tjahja ini dengan cara membisu, sebagai perlambang bahwa kebebesan pers di Kabupaten Sampang terancam dibumkam. Sekretaris Daerah (Sekda) Hermanto Subaidi saat menemui pada demonstran berjanji akan menyampaikan tuntutan wartawan ke Bupati Noer Tjahja. "Bapak saat ini tidak bisa menemui saudara karena beliau menghadiri tugas dinas di luar kota. Tapi tuntutan saudara akan kami sampaikan pada beliau," katanya menjelaskan. Usai menyampaikan tuntutan dan surat somasi, puluhan wartawan ini selanjutnya membubarkan diri dengan tertib.
Berita Terkait
Dewas ANTARA harap kinerja Biro Jatim terus tumbuh
17 Desember 2025 19:30
ANTARA terima penghargaan peran penyebaran informasi Kumham Imipas
17 Desember 2025 13:59
Ketua Dewas ANTARA: Kantor berita bertanggung jawab tangkal hoaks
16 Desember 2025 18:00
Kadis Kominfo Jatim apresiasi peran ANTARA jaga kualitas informasi
16 Desember 2025 17:02
Kepala Biro ANTARA Jatim perkuat soliditas tingkatkan kinerja songsong 2026
15 Desember 2025 20:23
LKBN ANTARA serahkan bantuan untuk pengungsi di Pidie Jaya, Aceh
14 Desember 2025 18:30
88 tahun LKBN ANTARA, tetap eksis di tengah krisis
14 Desember 2025 08:50
LKBN ANTARA raih penghargaan Perhumas
13 Desember 2025 16:02
