Surabaya (ANTARA) - Pusat pembelian oleh-oleh haji dan umroh di Pasar Bong Jalan Slompretan, Kota Surabaya, Jawa Timur, yang selama ini dibuka hanya pada siang hingga sore hari, namun mulai awal 2023 ini dibuka juga malam hari.
"Soft opening wisata belanja malam Pasar Bong sudah dilakukan akhir Desember lalu. Pasar Bong selanjutnya menyesuaikan wisata kampung pecinan Kya-Kya Jalan Kembang Jepun yang juga dibuka setiap hari Jumat, Sabtu, dan Minggu," kata Camat Pabean Cantian Surabaya, Muhammad Januar Rizal di Surabaya, Senin.
Ia mengatakan pusat pembelian oleh-oleh haji dan umroh tersebut sedang direvitalisasi Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan progres sekitar 90 persen, diantaranya pengecatan paving dan menambah lampu penerangan. Pemkot juga mempercantik pasar rakyat itu dengan sejumlah mural serta spot foto.
"Jadi memang ada beberapa spot foto, ada juga mural yang sudah selesai dikerjakan. Namun memang masih perlu ada pembenahan. Kalau tidak ada halangan, Pasar Bong pada Januari 2023 diluncurkan," kata dia.
Apabila Pasar Bong resmi diluncurkan, pihaknya akan lebih masif mempromosikan kepada masyarakat luas, terutama masyarakat dari luar daerah yang biasanya belanja oleh-oleh haji dan umroh ke Pasar Bong saat pagi atau sore hari.
"Supaya masyarakat atau daerah luar lebih mengetahui bahwa Pasar Bong bukanya juga malam. Jadi mereka (pedagang Pasar Bong) tidak hanya berfokus pada pagi hari atau sore hari," kata Rizal.
Ia mengatakan fokus pembenahan Pasar Bong di dalam pasar atau area perkampungan dengan konsep para pedagang yang mayoritas berjualan sarung, mukenah dan sajadah tersebut, beroperasi seperti biasa hingga malam di hari Jumat, Sabtu dan Minggu.
"Jadi mereka buka seperti biasanya, kayak pagi. Pada saat buka (malam) nanti, lampu-lampu yang ada di dalam toko kelihatan menyala, tinggal nanti kami minta kepada pihak toko masing-masing untuk mengecat dan menghias sendiri supaya lebih bersih," ujar dia.
Dia berharap dengan mulai beroperasinya Pasar Bong hingga malam hari, dapat berimbas pada meningkatnya perekonomian pedagang serta warga setempat. Terlebih, di dalam Pasar Bong sendiri terdapat perkampungan yang terdiri dari tiga RT dalam satu RW.
"Ada sekitar 40 pedagang yang ada di sana. Mungkin di awal nanti sebagian yang buka, sambil jalan kami lakukan evaluasi. Karena ini satu rangkaian dengan wisata becak (Kya-kya), Pasar Bong, Klenteng dan Jalan Karet," kata dia.