Surabaya (ANTARA) - PT PAL Indonesia menjalankan serangkaian Sea Acceptance Test (SAT) atau uji layar Kapal Cepat Rudal (KCR) 60M ke-5 di Utara Laut Surabaya dengan hasil nilai tinggi dari yang disepakati dalam kontrak.
Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia, Iqbal Fikri, dalam keterangannya, yang diterima di Surabaya, Kamis, mengatakan kecepatan yang mampu ditorehkan oleh KCR 60M Ke-5 itu mencapai rata-rata 29,2 knot.
"Nilai itu melampaui yang disyaratkan pada kontrak," katanya.
Kapal yang akan diberi nama Kapak-625 tersebut, lanjutnya, sebelumnya juga telah melakukan Mooring Trial Test pada Juni 2022.
"Hal ini tentu menjadi bukti bahwa dari sisi desain, performance dan balance tidak ditemukan masalah berarti”, ucapnya.
Menurut dia, Proven Design & Capability PAL terkait KCR telah teruji secara keseluruhan sehingga dapat membuktikan bahwa PAL tidak hanya mampu membangun kapal cepat secara bangunan saja, akan tetapi juga bisa mengintegrasikan senjata utuh yang menjadi pengalaman yang teruji.
"Pada ujian kali ini turut diikuti oleh tim kelaikan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Markas Besar TNI AL dan tentunya tim jaminan kualitas PT PAL Indonesia," ucapnya.
Tidak hanya itu, hasil memuaskan juga ditunjukkan melalui hasil pengujian pada total ship performance test yang terdiri dari stopping test, reversing test, dan crash stop astern test.
"Justru pencapaian ini menjadi wujud improvement terhadap varian KCR," ujarnya.
Produk KCR 60M sendiri bagi PAL, lanjutnya, memiliki prospek bisnis yang strategis bagi pasar nasional maupun Kawasan ASEAN.
"KCR 60M telah mengadopsi desain yang sesuai dengan perairan di Indonesia," kata Iqbal.
Komandan Satgas DN Yekda KCR 60M Kolonel Laut (T) Aliyanto menambahkan bahwa secara umum performa KCR ke-5 tersebut lebih baik dibandingkan dengan generasi sebelumnya.
"Bukti bahwa PT PAL dapat lebih optimal lagi dalam meningkatkan mutu produknya. Hanya ada beberapa poin saja yang masih bisa lebih ditingkatkan untuk pengembangan varian kapal cepat rudal kedepannya” katanya.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto saat peluncuran KCR 60mm ke-5 pada Desember 2021 lalu mengatakan dengan kekuatan maritim yang hebat, Indonesia akan jadi lebih kuat.
“Serta ditopang dengan industri pertahanan yang kuat agar kita tidak bergantung dengan industri pertahanan luar negeri” ucapnya.