Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, menyalurkan bantuan modal usaha dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) kepada 1.343 penerima yang merupakan pemilik usaha warga setempat.
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar di Kediri, Kamis, mengemukakan program ini untuk menumbuhkan UMKM daerah setempat.
Pendaftar program ini hingga mencapai 5.829 orang. Tim juga telah melakukan verifikasi berkas, sedangkan mereka yang lolos verifikasi 1.343 penerima. Mereka mempunyai usaha dan sudah menjalankan usahanya itu.
"Program bantuan ini khusus untuk membantu yang memiliki usaha yang sungguh-sungguh, bukan usaha yang gadungan. Usahanya juga harus yang sudah berjalan, yang bisa kami bantu supaya bisa lebih besar dan punya karyawan yang banyak juga," kata dia.
Ia menambahkan penerima bantuan modal usaha ini juga akan dijadikan sebagai duta UMKM Kota Kediri. Hal itu dilakukan agar mereka bisa memberikan edukasi, mengajari teman atau tetangganya tentang cara menjalankan usaha dengan baik.
Selain itu, dengan semakin banyak duta UMKM yang dimiliki Kota Kediri, ke depannya semakin mudah untuk mengajak masyarakat setempat untuk membuat usaha kecil-kecilan. Roda perekonomian tentunya bisa berjalan lebih meningkat.
Dirinya berharap, ke depan harus lebih banyak masyarakat Kota Kediri yang memiliki usaha.
"Masyarakat yang ingin mendaftar program ini harus yang benar-benar memiliki produk atau usaha. Jangan sampai bantuan ini dibuat untuk membayar utang tapi untuk membesarkan usahanya," ujar dia.
Jumlah bantuan modal usaha yang diterima setiap orang berbeda-beda, tergantung usahanya. Maksimal Rp10 juta bantuan diberikan oleh pemkot.
Salah seorang penjual produk sambal dan usaha katering Anggi Friscasari bersyukur lolos mengikuti program itu dan mendapatkan bantuan modal usaha. Rencananya, bantuan akan digunakan dalam pengembangan usaha katering yang digeluti.
"Tentunya senang bisa dapat bantuan modal usaha ini. Harapannya usaha katering nantinya bisa lebih lancar dan bisa membuka warung sendiri," tuturnya.