Kediri (ANTARA) - Sebanyak 5.617 UMKM di Kota Kediri Jawa Timur mendapatkan bantuan modal usaha yang bersumber dari dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT) tahap I tahun 2024.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Kediri Wahyu Kusuma Wardani di Kediri Selasa mengemukakan, proses pemberian bantuan ini diberikan secara bertahap. Untuk hari ini, bantuan modal usaha diserahkan kepada 1.156 penerima dari Kelurahan Balowerti, Banjaran, Kaliombo, Kampung Dalem, Kemasan, Manisrenggo, Ngronggo, Dandangan, Ngadirejo, Jagalan, dan Pakelan.
"Pemerintah Kota Kediri berkomitmen terus mendorong pemberdayaan UMKM. Salah satunya melalui program bantuan modal usaha. Program ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha mikro dan menengah menjalankan usahanya agar bertahan bahkan lebih berkembang," katanya.
Wahyu juga menjelaskan terkait mekanisme dan penyaluran bantuan modal usaha telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang tertera pada Perwali Nomor: 5 Tahun 2023 tentang petunjuk teknis pemberian bantuan modal usaha yang bersumber dari DBHCHT.
"Untuk seluruh tahapan bantuan modal usaha telah kami lakukan secara profesional, transparan, dan adil," ujarnya.
Pada Tahun 2024 ini, masing-masing penerima mendapatkan bantuan modal usaha sebesar Rp2,5 juta. Sedangkan secara total, Pemerintah Kota Kediri akan menyalurkan bantuan modal usaha kepada 5.617 penerima secara bertahap hingga Senin (12/8).
"Saya sampaikan selamat kepada bapak ibu semua yang lolos sebagai penerima manfaat bantuan modal usaha Tahun 2024. Bapak ibu merupakan salah satu dari 5.617 orang yang beruntung lolos seleksi dari total 6.815 calon penerima manfaat," kata Wahyu.
Baca juga: Pemkot Kediri monitor ketersediaan bahan pokok
Wahyu berharap dengan bantuan modal usaha yang diberikan, dapat membantu para pelaku usaha meningkatkan sarana, kapasitas produksi, serta membuka lapangan kerja baru. Sehingga, perekonomian semakin menguat dan masyarakat semakin sejahtera.
"Saya berpesan, manfaatkan bantuan modal usaha ini dengan bijaksana dan penuh tanggung jawab sesuai rencana anggaran yang telah disusun. Karena realisasi bantuan ini harus disertakan SPJ-nya untuk dilaporkan ke Disperdagin Kota Kediri," katanya.
Pihaknya juga mengimbau para penerima bantuan modal agar bisa terus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman.
"Saat ini banyak konsumen yang lebih menyukai pesan via daring. Maka, pasarkan juga produk lewat media sosial. Tingkatkan pula layanan yang cepat, ramah dan mudah," katanya.
Ia juga memberikan tip agar usaha yang dijalankan semakin berkembang dan sukses, salah satu kuncinya ialah pengelolaan uang yang baik.
"Jadi pilih akses pembiayaan usaha hanya di tempat yang legal dan aman. Seperti, program kredit 'KURNIA' koperasi RW dan Kredit Usaha Rakyat -KUR- dari perbankan. Pesan saya hindari pinjaman daring ilegal atau rentenir," katanya.
Salah satu penerima bantuan modal usaha, Rika Yuliana mengaku bersyukur dan senang. Ia bisa membelanjakan bantuan modal ini untuk memperbesar usahanya.
Ia mengungkapkan, setiap hari berjualan jus dengan cara dititipkan ke toko-toko serta dijajakannya secara keliling. Adanya bantuan modal ini, akan dimanfaatkan untuk membeli mesin pelumat, cup sealer, serta bahan baku untuk jualannya.
"Saya sudah jualan jus buah hampir 10 tahun, dan tahun ini Alhamdulillah saya lolos menjadi penerima bantuan modal usaha. Dengan bantuan ini, tentu bisa menambah modal saya untuk membeli keperluan dan bahan baku yang saya butuhkan sehingga bisa memajukan dagangan dan bisa meningkatkan omzet penjualan saya," kata penjual jus buah asal Ngronggo, Kota Kediri ini.
Ribuan UMKM di Kota Kediri dapat bantuan modal usaha DBHCHT 2024
Selasa, 6 Agustus 2024 20:44 WIB