Situbondo (ANTARA) - Edy Supriyono kembali menakhodai Dewan Kesenian Situbondo (DKS) periode 2022 - 2027 setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) V DKS yang berlangsung di aula Wisata Karang Kenek, Rabu.
"Saya bersedia memimpin kembali dewan kesenian. Namun yang terpenting adalah teman-teman seniman harus makin kompak mendukung program-program DKS ke depan. Kalau saya sendiri tanpa kerja sama yang baik tidak mungkin mampu," ujarnya.
Dia juga berharap anggota Dewan Kesenian Situbondo memaksimalkan peran dan fungsinya dalam melaksanakan kegiatan atau program terkait dengan seni dan budaya.
Dalam kesempatan itu, Edy memaparkan sejumlah program yang telah dilakukan sebelumnya, di antaranya DKS melahirkan tari ikon Kabupaten Situbondo, yakni Tari Landhung.
Selain itu, juga melakukan penggalian pakaian khas Kabupaten Situbondo, dan menginisiasi terlaksananya panggung ekspresi kesenian melalui Panggung Seni Terbuka (PST) yang digelar tiap akhir pekan (malam Minggu), lomba cipta lagu Situbondo-an (LCLS) sejak 2018-2021, serta penghargaan kepada seniman-seniman senior yang selama ini dinilai banyak berjasa di bidangnya.
"Dewan Kesenian Situbondo bisa melakukan ini semua karena kekompakan pengurus dan kecintaan terhadap dunia seni, termasuk sinergitas yang baik dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait," kata Ketua PWI Situbondo itu.
Musda V Dewan Kesenian Situbondo 2022 ini secara resmi dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Situbondo, Puguh Wardoyo.
Ia mengapresiasi Dewan Kesenian Situbondo yang karena selama ini telah terbukti mampu melaksanakan peran dan fungsinya dengan baik di bidang seni dan budaya.
"Posisi DKS sangat strategis. Oleh karena itu, ke depan keberadaannya sangat dibutuhkan. Masih banyak PR yang perlu diselesaikan dan dilanjutkan oleh kepengurusan selanjutnya. DKS harus lebih baik lagi," kata Puguh.
Terpilih aklamasi, Edy Supriyono kembali nakhodai Dewan Kesenian Situbondo
Rabu, 7 Desember 2022 21:05 WIB
Kalau saya sendiri tanpa kerja sama yang baik tidak mungkin mampu