Surabaya (ANTARA) - Legislator menilai ribuan kamera video digital atau Closed Circuit Television (CCTV) yang tersebar di Kota Surabaya cukup efektif untuk memantau aksi gangster yang akhir-akhir meresahkan warga Kota Pahlawan, Jawa Timur.
"CCTV yang tersebar di Kota Surabaya harus bisa dimanfaatkan dalam kondisi seperti saat ini," kata anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma, Minggu.
Diketahui sebanyak 1.944 CCTV siap dipasang di 486 rukun warga (RW) se-Kota Surabaya, sebagai upaya untuk mendukung keamanan wilayah, khususnya di perkampungan pada tahun 2023.
Menurut William, pihak kepolisian bisa memanfaatkan aksi gangster yang videonya viral di media sosial melalui CCTV yang dipasang Pemkot Surabaya di sejumlah titik di Surabaya.
"Dari gerombolan gangster ada kemungkinan salah satu lupa melepas pelat nomor motornya. Ini yang perlu ditelusuri," ujar dia.
Apalagi, lanjut dia, CCTV di Surabaya bisa melakukan "face recognition" atau pengenalan wajah sehingga memudahkan aparat keamanan untuk segera menindak anggota gangster yang meresahkan warga tersebut.
"Kalau tidak terdeteksi wajah, bisa manfaatkan CCTV untuk memantau pergerakan gerombolan," kata dia.
Meski demikian, William mengapresiasi upaya Wali Kota Surabaya Eri cahyadi dan jajaran yang sudah bergerak untuk mengamankan Kota Surabaya. Bahkan, Wali Kota Eri memimpin langsung operasi gangster pada Sabtu (3/12) malam. Belasan remaja diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mengentaskan aksi tawuran gangster yang terjadi di Kota Pahlawan. Dia tidak ingin, harga diri warga Surabaya diinjak-injak oleh orang tidak bertanggung jawab yang menyebabkan aksi tawuran.