Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Direktur Utama PT Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) Didik Prasetiyono, diangkat menjadi dosen luar biasa di Fakultas Hukum (FH) Universitas Jember, Jawa Timur.
Surat keputusan pengangkatan tersebut diserahkan langsung oleh Rektor Universitas Jember (Unej) Iwan Taruna, didampingi oleh Dekan Fakultas Hukum Unej Bayu Dwi Anggono di Fakultas Hukum Unej, Kabupaten Jember, Sabtu.
"Pengangkatan Direktur Utama PT SIER menjadi dosen luar biasa dilandasi kompetensi dan pengalamannya, terutama dalam mengelola bisnis di lingkup nasional bahkan internasional," kata Dekan Fakultas Hukum Unej Bayu Dwi Anggono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jember.
Didik Prasetiyono akan memberikan kuliah pada mata kuliah Hukum Investasi, Hukum Perusahaan, Hukum Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Hukum Industri.
Kesediaan Direktur Utama PT SIER menjadi dosen ditandai dengan kuliah umum mengenai profil PT SIER dan tantangan bisnis, serta penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Jember.
"Saat ini PT SIER melayani 500 lebih perusahaan baik di lokasi Surabaya, Sidoarjo bahkan sudah meluaskan sayap ke Pasuruan dalam bentuk PT Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER)," tuturnya.
Dia menjelaskan bahwa Fakultas Hukum menjadi pihak pertama yang menerima manfaat dari penandatanganan kerja sama PT SIER dengan pengangkatan direktur utamanya sebagai dosen luar biasa.
Kedua, menggelar kegiatan Professional Talk Series Fakultas Hukum yang ketiga karena adanya kegiatan itu memberikan kesempatan bagi mahasiswa Fakultas Hukum untuk mendapatkan tambahan cakrawala pengetahuan di luar disiplin ilmu hukum.
"Tentu saja sekaligus membuka kesempatan bagi mahasiswa dan dosen untuk menerapkan berbagai program dalam Merdeka Belajar-Kampus Merdeka dengan PT SIER," katanya.
Rektor Unej Iwan Taruna mengatakan, PT SIER dengan lingkup bisnis yang dilayani akan menjadi mitra strategis Unej dalam pelaksanaan program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM).
"Saya berharap melalui kerja sama antara Unej dengan PT SIER maka akan ada masukan konkrit dari pemangku kepentingan, sehingga perguruan tinggi bisa terus berbenah dan selalu terhubung dengan dunia kerja," tuturnya.
Dia berharap lulusan Unej siap masuk ke dunia kerja dan kerja sama tersebut juga menjadi gerbang dengan semua fakultas karena mengingat lingkup kerja PT SIER yang luas.
Sementara itu dalam presentasinya, Didik Prasetiyono mengingatkan bahwa dunia bisnis saat ini menghadapi dua hal besar, yakni ketidakpastian akibat konflik seperti perang dan pandemi COVID-19, serta perubahan paradigma bisnis ke bisnis hijau.
"Saat ini akibat konflik Rusia-Ukraina maka dunia menuju krisis energi yang sudah menghantam benua Eropa. Krisis energi bisa meluas ke belahan dunia lain termasuk Asia, terbukti beberapa perusahaan start up besar ada yang memberhentikan karyawannya," katanya.
Untuk itu, lanjut dia, mahasiswa harus membekali diri dengan banyak kemampuan soft skill selain hard skill sebab dipastikan kompetisi memperebutkan kerja sangat ketat.
"Paradigma bisnis hijau dimana kesadaran akan kelestarian lingkungan mengemuka. PT SIER yang sudah menerapkan pengolahan limbah cair terbesar di Jawa Timur serta mulai menerapkan pemakaian solar sel sebagai sumber energi terbarukan," ujarnya.
Ia juga berpesan kepada mahasiswa Fakultas Hukum Unej bahwa harus mulai belajar mengenai sisi hukum yang menyertai bisnis hijau seperti apa itu carbon trading, hukum lingkungan dan lainnya. (*)
Baca juga: Dirut SIER : Jatim Fair 2020 sarana mengukur kekuatan daya saing produk