Kuota "Bidik Misi" Universitas Brawijaya Belum terpenuhi
Kamis, 7 Juli 2011 8:53 WIB
Malang - Kuota calon mahasiswa baru untuk program Beasiswa Pendidikan bagi Mahasiswa Berprestasi dari Keluarga Miskin (Bidik Misi) Universitas Brawijaya (UB) sampai saat ini masih belum terpenuhi.
Kahumas UB Susantinah Rahayu di Malang, Kamis, mengakui, dari kuota 500 mahasiswa baru terisi sebanyak 340 calon mahasiswa dan seluruhnya dari jalur undangan.
"Kekurangan kuota sebanyak 160 calon mahasiswa program Bidik Misi ini akan kita saring dari 216 orang pendaftar (yang mengajukan) dari jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tulis," katanya menambahkan.
Ia mengemukakan, secara akademik seluruh mahasiswa yang disaring untuk mendapatkan Bidik Misi ini sudah diterima sebagai mahasiswa UB. Namun, untuk mendapatkan Bidik Misi masih diverifikasi ulang sesuai kriteria yang ditetapkan.
Setidaknya ada enam kriteria yang harus dipenui oleh mahasiswa penerima program Bidik Misi, di antaranya adalah data diri dan penghasilan orang tua serta jumlah keluarga yang menjadi tanggungan.
Saat ini, katanya, masih dalam proses dan hasilnya akan diumumkan 27 Juli mendatang. Hanya saja, mahasiswa penerima Bidik Misi tersebut diprioritaskan dari jalur nasional, sedangkan jalur mandiri kemungkinan untuk mengajukan Bidik Misi sangat kecil, bahkan bisa tertutup sama sekali.
Jumlah pendaftar program Bidik Misi pada awalnya sebanyak seribu orang lebih, namun setelah dilakukan seleksi dan verifikasi yang sudah lolos sebanyak 340 mahasiswa.
Kuota mahasiswa baru 2011/2012 UB sebanyak 13.200 yang tersebar di 74 program studi (prodi). Dari 13.200 tersebut direkrut dari berbagai jalur, yakni jalur SNMPTN tulis sebanyak 5.828 mahasiswa, jalur mandiri 4.300 mahasiswa dan selebihnya dari jalur SMNPTN nontulis.
Menyinggung mahasiswa yang diterima melalui jalur mandiri, Susantinah mengatakan, hak untuk mendapatkan SPP proporsional sama dengan mahasiswa lainnya.
"Tapi kalau dari jalur mandiri tidak memiliki kesempatan untuk mengajukan program Bidik Misi dan mungkin 'sedikit' berbeda untuk biaya masuknya dari mahasiswa yang diterima melalui jalur SNMPTN," ujarnya.