Surabaya (ANTARA) - Kontingen Jawa Timur (Jatim) mempertahankan juara umum olimpiade penelitian siswa Indonesia (OPSI) 2022 yang digelar Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Puspresnas Kemendikbud Ristek) pada 14 - 20 November 2022.
Jatim menjadi juara umum dengan perolehan 8 medali, yaitu 3 emas, 2 perak dan 3 perunggu. Posisi kedua Jawa Barat dengan 2 emas dan 1 perak, peringkat ketiga Bali dengan 1 emas, 2 perak dan 2 perunggu.
"Terima kasih atas semangat siswa yang telah berkompetisi dalam mengasah kreatifitas dan inovasinya. Prestasi juara umum OPSI juga diraih Jatim pada tahun 2021 dengan perolehan 7 emas, 2 perak, dan 2 penghargaan khusus," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa kepada wartawan di Surabaya, Kamis.
Ajang bergengsi OPSI fokus pada karakter ilmiah yang ditumbuhkan melalui kegiatan kompetisi dalam mengembangkan kemerdekaan berpikir siswa untuk terus meneliti.
Menurut Khofifah, dari kompetisi ini, kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar, termasuk menggali potensi sumber daya lokal yang memiliki dampak global akan terus ditumbuhkan.
Tiga bidang lomba yang diikuti siswa adalah matematika, sains dan teknologi (MST), fisika terapan dan rekayasa, serta ilmu sosial dan humaniora.
"OPSI menjadi wadah bagi siswa SMA/ MA untuk mengaktualisasi bakat, minat dan kemampuan dalam meneliti dan berinovasi, serta menanamkan budaya meneliti di kalangan siswa. Kegiatan ini jadi seleksi karya penelitian unggul untuk diikutsertakan dalam berbagai kompetisi penelitian, forum ilmiah, serta publikasi nasional dan internasional," ujar Gubernur Khofifah.
Kompetisi ini diharapkan menjadi motivasi bagi siswa untuk menjalin komunikasi antar siswa peneliti dari berbagai daerah melalui temu karya penelitian. Di samping itu menanamkan budaya meneliti di kalangan siswa.
"Aktif mengikuti berbagai bidang kompetisi di bidang penelitian akan membangun integritas dan sikap bertanggung jawab, kepedulian yang tinggi, kemampuan berpikir logis dan analitis, kemampuan bekerja sama dalam kelompok, kemandirian, kepercayaan diri, serta keterampilan menyajikan gagasan ilmiah baik secara lisan melalui presentasi maupun tulis melalui karya ilmiah dalam diri siswa," kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi menambahkan. (*)