Kediri (ANTARA) - Sejumlah perempuan pemilik UMKM di Kota Kediri, Jawa Timur, mendapatkan pelatihan pemberdayaan "Jejak Berantai Perempuan Bergerak By Hayy Maahayaa".
Mereka mendapatkan pembekalan materi dan workshop mengenai pemberdayaan perempuan hingga pendampingan UMKM perempuan terpilih mengenai optimalisasi SDGs (Sustainable Development Goals) kesetaraan gender secara langsung. Mereka dilatih untuk berdaya sehingga mampu mengembangkan usahanya.
"Para perempuan pelaku usaha (UMKM) berdiskusi bersama mengenai materi dan workshop terkait pemberdayaan perempuan dilanjutkan dengan pembekalan serta pelatihan pembuatan produk, hingga pendampingan kepada target UMKM perempuan terpilih," kata Founder 'Perempuan Bergerak By Hayy Maahayaa' Ahaddiini Hayyu Maahayaati di Kediri, Minggu.
Lebih jauh Lulusan Magister Sosiologi Universitas Airlangga angkatan 2014 ini mengungkapkan jika kegiatan di Kediri ini bertujuan untuk memajukan para perempuan dalam hal kemandirian, mendukung penuh segala usaha dalam mewujudkan kesejahteraan dalam bidang ekonomi.
Program serupa, kata dia telah digelar di sejumlah kota lainnya seperti Mojokerto, Jombang dan Sidoarjo.
Kota Kediri dipilih karena antusiasnya para perempuan yang bergerak dalam bidang usaha kemandirian. Program tersebut memberikan pemahaman dan pembekalan pemberdayaan untuk para perempuan Kediri terkait tentang pentingnya kesetaraan gender.
"Sengaja kami gelar di Kota Kediri. Hal ini dilatarbelakangi atas banyaknya para perempuan pelaku UMKM di Kota Tahu ini, yang mempunyai keinginan untuk memajukan produk mandiri sebagai usaha yang digeluti mereka agar memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari sebelumnya," kata Hayy sapaan akrabnya.
Hayy juga menjelaskan bercermin pada SDGs (Sustainable Developent Goals) pada bab kesetaraan gender, adanya perkembangan kesetaraan gender yang masih masif dan dominasi terjadinya perilaku diskriminatif sebagai permasalahan utama perempuan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Dengan adanya pemberdayaan perempuan dimaksudkan sebagai bagian dari usaha perjuangan menegakkan kesetaraan gender dalam memperkuat kemampuan negara untuk lebih berkembang secara efektif dalam pengentasan kesenjangan sosial.
"Adanya kegiatan ini dimaksudkan sebagai bagian dari usaha perjuangan menegakkan kesetaraan gender serta memperkuat kemampuan agar lebih berkembang secara efektif dalam hal kesejahteraan perempuan dan pengentasan penanggulangan kesenjangan sosial," kata Hayy yang berprofesi sebagai tenaga pengajar di SLB Putra Mandiri Sidoarjo ini.
Ia juga berharap ke depannya agar pemerintah memberikan kesempatan lebih luas kepada perempuan agar konstribusi perempuan juga lebih optimal.
Sementara itu, Mega Nusantara, salah seorang peserta yang ikut pelatihan itu mengaku banyak pengalaman baru diperolehnya. Selain materi, ia juga mendapatkan pembekalan berupa praktik langsung.
"Kami jadi tahu banyak, ada pembekalan materi tentang usaha yang bisa dikembangkan perempuan. Jadi, tidak hanya berpatokan pada suami, tapi bisa mandiri," kata dia.