Kediri (ANTARA) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkapkan bahwa sinergi antara umaro dan ulama adalah kunci membangun kota menjadi lebih sejahtera, sehingga mengapresiasi kolaborasi tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakil Wali Kota Kediri K.H. Qowimuddin Thoha dalam acara silaturahmi forkopimda bersama ulama dan umaro Kota Kediri di Pondok Pesantren Wali Barokah, Kota Kediri, Kamis petang.
"Fatwa dan nasihat para ulama menjadi pedoman dalam mengambil kebijakan dan menjalankan pemerintahan yang amanah. Kehadiran para ulama inilah yang menjadi penyejuk dan penguat persatuan di tengah masyarakat," katanya di Kediri.
Menurut dia, sinergi antara ulama dan umaro merupakan kunci penting dalam membangun kota yang rukun dan sejahtera. Ulama mempunyai peran penting dalam pembangunan sebuah kota. Ulama adalah suluh penerang, pembimbing moral dan spiritual, serta penjaga nilai luhur agama.
Pihaknya mengajak untuk saling mengisi dan berkontribusi sesuai dengan peran yang dimiliki. Selain itu, dengan sinergi dan kebersamaan akan mampu menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Ia pun mengungkapkan selama lima tahun ke depan, pemkot akan mewujudkan Kota Kediri yang Mapan (Maju, Agamis, Produktif, Aman dan Ngangeni), yang merupakan visi misi dari Wali Kota Kediri Vinandan dan dirinya sebagai Wakil Wali Kota Kediri.
Visi ini, kata dia, tidak akan terwujud tanpa adanya sinergi dan kolaborasi yang kuat dari seluruh elemen masyarakat termasuk di dalamnya para alim ulama dan para pimpinan daerah.
"Kami Pemerintah Kota Kediri juga terbuka untuk menerima masukan dan saran dari para ulama dan umaro demi kemajuan Kota Kediri," kata dia.
Ia pun mengapresiasi kegiatan yang dilakukan di Pesantren Wali Barokah Kota Kediri yang positif untuk masyarakat dengan pemberian santunan ke yatim piatu dan duafa.
Sementara itu, Ketua Pondok Pesantren Wali Barokah Kota Kediri Kiai Sunarto mengatakan dalam kegiatan silaturahmi dengan forkopimda digelar rutin setiap tahun dengan lokasi ganti--ganti dan saat ini di pesantren ini.
Dalam kegiatan ini juga disertai dengan pemberian santunan ke yatim piatu sebanyak 100 anak serta duafa sebanyak 700 paket yang diperuntukkan bagi duafa di sekitar pesantren.
Menurut dia, pemberian bantuan ini bisa membantu mereka sehingga ekonomi yang berdampak pada kehidupan mereka sedikit banyak terbantu.
"Kami berkeyakinan banyak manfaatnya. Ke depan terus kami tingkatkan sasaran penerima bantuan baik dari yatim piatu dan duafa," kata dia.
Ia menjelaskan, bantuan yang diberikan untuk anak yatim piatu berupa uang tunai serta paket berisi Al Quran dan perlengkapan untuk Lebaran. Sedangkan untuk duafa, diberikan paket bahan pokok seperti beras, gula pasir dan kebutuhan lainnya.
Kegiatan itu diberikan secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Kediri. Setelah seremonial pembagian santunan juga dilakukan buka puasa bersama.
Hadir dalam acara itu Ketua Yayasan Wali Barokah Ahmad Fawwaz, Danbrigif Mekanis 16 Wira Yudha Kolonel Inf Taufik Ismail, Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Sudjono Teguh Widjaja, Kabag OPS Polres Kediri Kota AKBP Mukhlason, dan tamu undangan lainnya.*