Kediri (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Kediri, Jawa Timur menggandeng Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri terkait sosialisasi pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkoba (P4GN) di lingkungan pesantren.
"Di MoU akan saling jaga santri-santri di sini. Jangan sampai terpapar penyalahgunaan narkoba. Kami juga sosialisasi, sebagai upaya preventif, advokasi anak-anak biar tahu modusnya (pengedar) bagaimana serta ciri-ciri pemakai (narkoba)," kata Kepala BNN Kota Kediri AKBP Yudha Irawan di Kediri, Rabu.
Ia menekankan pentingnya edukasi soal penyalahgunaan narkoba, sehingga keluarga besar di pondok pesantren terlebih lagi santri juga memahami. Dengan itu, ke depan mampu menciptakan pondok bersih dari narkoba.
Selain itu, pihaknya berharap ke depan akan ada dibentuk satuan tugas dari pesantren untuk membantu BNN memberikan edukasi ke kalangan santri.
"Regulasinya akan kami bimbing juga. Ini sesuai juga dengan instruksi Presiden untuk menjaga pondok, menjadi pondok 'Bersinar', bersih dari narkoba. Misalnya regulasi pondok siapa yang terlibat atau menyalahgunakan, mengedarkan narkoba akan kena sanksi," ujar dia.
Pihaknya mengakui tidak menutup kemungkinan pesantren dimasuki orang tidak bertanggung jawab sehingga narkoba masuk ke pesantren. Dari laporan, modusnya bermacam-macam, misalnya untuk obat kuat, bisa terjaga membaca dan lainnya.
"Ini harus diwaspadai, karena tidak menutup mata ada di wilayah yang disinyalir bersih tapi juga dimanfaatkan para pengedar untuk merusak lingkungan pesantren," kata dia.
Sementara itu, Ketua DPD LDII Kota Kediri Agung Riyanto mengatakan kerja sama antara Pesantren Wali Barokah Kediri dengan BNN bukan hanya kali ini saja, melainkan sudah beberapa kali.
Ia bersyukur ada MoU terkait edukasi demi mencegah penyalahgunaan narkoba di Pesantren Wali Barokah Kediri yang ke depannya bisa ditindaklanjuti.
"Semua ini dalam rangka membentengi anak-anak sebagai generasi bangsa. 2045 itu generasi emas, jangan sampai menjadi generasi cemas," kata dia.
Dirinya berharap pesantren sebagai salah satu lembaga yang ingin membantu pemerintah sangat prihatin dengan darurat narkoba saat ini. Untuk itu, pesantren sangat terbuka sehingga para santri mendapatkan edukasi tentang narkoba dan penyalahgunaannya.
"Darurat narkoba sudah sangat prihatin. Jadi, bagaimana santri di sini sebagai generasi depan terhindar dari narkoba. Secara hukum agama juga dilarang, di pemerintah juga ada sanksi. Narkoba juga tidak ada manfaatnya, dan bahaya disalahgunakan," kata dia.
Edukasi itu dihadiri puluhan santri baik putra maupun putri. Acara digelar di aula Pondok Pesantren Wali Barokah Kediri. Selesai MoU ada seminar tentang bahaya narkoba oleh BNN Kota Kediri.