Situbondo (ANTARA) - Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Situbondo bedah buku karya KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy berjudul "Reaktualisasi Khittah An Nahdliyah" (proses perjuangan kebangkitan ulama) dalam rangkaian menyambut peringatan 1 Abad NU.
Sekretaris Panitia Bedah Buku, Miftahul Arifin, mengemukakan bedah buku karya Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo dilaksanakan pada Sabtu (30/10) di Aula PCNU setempat.
"Ada sekitar 400 orang yang hadir dalam acara bedah buku. Mayoritas peserta yang hadir berasal dari daerah Tapal Kuda, yakni Bondowoso, Banyuwangi, Jember, dan Lumajang," katanya dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Situbondo, Minggu.
Menurut dia, kegiatan menyambut 1 Abad NU ini juga bagian untuk menguatkan warga nahdiyin pada dasar perjuangan NU sesuai khittah. Katanya, dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Rais Syuriyah PCNU Situbondo KH. Zainul Mu'in Husni, Lc dan ketua Tanfidziyah Dr. KH. Muhyiddin Khotib, M.H.I.
Kata Miftah, Pengurus cabang Lakpesdam sebagai pelaksananya berkolaborasi dengan ISNU, IPNU, IPPNU, PMII, LP Ma'arif dan Ansor guna memaksimalkan seluruh potensi yang ada.
"Lakpesdam menggelar dua kegiatan besar sebagai rangkaian 1 Abad NU. Pertama lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang sebelumnya sudah terlaksana dengan menempatkan tiga finalis. Dan hari ini acara puncak kegiatan lakpesdam NU menyambut 1 abad. Dengan jumlah 400 peserta, di mana yang hadir hingga wilayah Karesiden Besuki," katanya.
Dalam kesempatan itu, KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy memberikan semangat kepada seluruh elemen Nahdlatul Ulama yang hadir bahwa PCNU Situbondo harus mempersiapkan diri menyongsong Indonesia menjadi kiblat peradaban dunia.
"Asia tenggara berpotensi menjadi kiblat peradaban dunia. Jika itu terjadi, maka Indonesia akan menjadi kiblatnya. Kalau sudah di Indonesia maka NU sebagai salah satu percontohannya," ujar Kiai Azaim.