Situbondo (ANTARA) - Wakil Rais Syuriah PCNU Situbondo, Jawa Timur, K.H. Jaiz Badri Masduki mengemukakan dengan berakhirnya jabatan Irjen Pol Nico Afinta sebagai Kapolda Jatim terhitung 10 Oktober 2022, memberikan kesan bagi para tokoh agama karena merupakan sosok humanis dan mudah beradaptasi dengan semua kalangan.
"Yang saya tahu beliau orangnya baik, dan patut diapresiasi dalam memimpin Jawa Timur selama kurun waktu dua tahun lebih. Karena di bawah kepemimpinan beliau, Jatim itu kondusif," kata Kiai Jaiz kepada wartawan di Situbondo, Kamis.
Dia pun mendoakan, Jenderal Nico Afinta dengan jabatan barunya sebagai Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri, agar senantiasa mendapat kebaikan dari Tuhan Yang Maha Esa dan karirnya terus meningkat.
Kiai Jaiz juga mendoakan mantan Kapolda Jatim 2020-2022 di tempat yang baru bisa bekerja lebih baik lagi dan mampu menjaga marwah Kepolisian Republik Indonesia.
Tak hanya itu, Kiai Jaiz juga mengaku terkesan saat pertama kali bertemu dengan Irjen Pol Nico Afinta yang baru menjabat sebagai Kapolda Jatim, menggantikan Irjen Pol Mohammad Fadil Imran. Kata dia, Nico Afinta mendahulukan bersilaturrahim dengan tokoh agama dan para ulama ketika baru menjabat Kapolda Jatim.
"Beliau masya-Allah menerima kami dengan baik. Walaupun berbeda keyakinan, tetapi beliau itu sangat memahami kultur Jawa Timur. Pertama kali yang diajak silaturrahim adalah para ulama, kiai, dan kalangan pesantren," ujar dia.
Pengurus Dewan Masjid Indonesia ini juga memuji kesigapan Nico Afinta dalam mengawal penanganan COVID-19 dengan sangat baik. Sehingga sangat layak disebut sebagai pahlawan COVID-19 karena selain mampu menegakkan protokol kesehatan, juga mampu mengawal vaksinasi dengan baik.
Mengenai tragedi Kanjuruhan Malang, Menurut Kiai Jaiz, itu adalah ujian kemanusiaan. Dia menilai sangat tidak adil jika dalam tragedi yang menewaskan lebih dari seratus orang lebih supporter Arema itu menyalahkan personal.
"Kita jangan saling menyalahkan, karena saatnya kita harus memperbaiki bangsa ini lebih baik lagi. Semoga ke depan, teman-teman kepolisian lebih bijak dalam mengambil sebuah keputusan," ujarnya. (*)