Banyuwangi (ANTARA) - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali berbincang dengan para kepala desa mengenai program pembangunan, penanganan kemiskinan, stunting hingga persoalan sampah melalui program "Gesah Bareng Bupati".
"Terima kasih kepada bapak dan ibu kepala desa yang selama ini terus bekerja bersama. Beberapa fokus kami ke depan adalah bagaimana semaksimal mungkin membantu warga kurang mampu dan menangani stunting," kata Bupati Ipuk di hadapan kepala desa.
Pembahasan dihadiri para kepala desa dari Kecamatan Srono, Muncar, Kabat, Rogojampi dan Blimbingsari dan berlangsung di Kantor Kecamatan Srono, Kamis (13/1).
Sebagai bentuk komitmen bersama menangani kemiskinan, stunting dan persoalan di desa, Ipuk berjanji untuk tetap mempertahankan besaran alokasi dana desa (ADD) dari APBD Banyuwangi.
"Meskipun dana transfer dari pusat ini berkurang, kami tetap berkomitmen untuk memenuhi permohonan para kepala desa agar ADD yang ditransfer daerah ke desa, tidak akan berkurang," ujar dia.
Selama ini, ADD di Kabupaten Banyuwangi mencapai 13,8 persen dari dana perimbangan setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus (DAK). Hal ini telah melebihi pagu yang hanya mengamanatkan 10 persen.
"Kami tidak ingin pembangunan di desa terganggu karena adanya pengurangan anggaran," ucap Ipuk.
Para kepala desa juga menyampaikan berbagai persoalan yang dialami di desanya dan langsung mendapatkan tanggapan dari bupati dan jajaran OPD yang mendampingi.
Di antaranya, tentang tempat pembuangan akhir (TPA) sampah yang disampaikan Kepala Desa Macanputih, Kabat, Farid.
Ia memohon adanya TPA di wilayah tengah, lalu ditanggapi oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyuwangi, Dwi Handayani.
"Saat ini sudah ada beberapa lahan yang sudah dipersiapkan. Namun, kami memohon bantuan untuk turut menyosialisasikan kepada masyarakat agar tidak terjadi penolakan dengan adanya TPA di daerahnya," kata Dwi.