Malang (ANTARA) - Sebanyak 21 korban meninggal dunia akibat tragedi Kanjuruhan yang ada di Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Kota Malang telah diambil pihak keluarga untuk dimakamkan.
"Kemarin seluruh jenazah sudah diambil pihak keluarga," ujar Kepala Sub Bagian Hukum, Humas dan RSSA Dony Iryan Vebry Prasetyo di Kota Malang, Senin.
Jenazah tersebut, kata dia, sudah ada yang dimandikan, namun ada juga pihak keluarga yang meminta untuk dimandikan di rumah.
"Korban yang meninggal dunia tersebut merupakan rujukan. Jadi bukan yang dirawat di sini terus meninggal, tapi sudah meninggal dunia lalu dirujuk di sini," ujar dia.
Korban meninggal dunia, lanjut Dony, kebanyakan merupakan rujukan dari Rumah Sakit Wava Husada. Rumah sakit tersebut tidak bisa melakukan identifikasi lalu dilarikan ke Rumah Sakit Dr. Saiful Anwar Malang.
Dony merinci dari 21 korban jiwa, dua di antaranya berasal dari Kota Malang, 13 korban dari Kabupaten Malang, satu dari Tulungagung, dua dari Kabupaten Pasuruan, dua dari Probolinggo dan satu dari Blitar.
"Korban meninggal dunia rentang usianya dari 13 hingga 34 tahun. Lima korban di antaranya berjenis kelamin perempuan, dan 21 korban lainnya laki-laki ," ucap dia.
Sementara itu, dari 45 pasien luka yang dirawat di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut, saat ini tinggal 26 orang yang dirawat.
Dari 26 orang pasien yang dirawat, enam orang harus menjalani perawatan di ICU karena harus mendapat penanganan secara khusus.