Surabaya (ANTARA) - Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Najla Rasikha Putri Harza, meraih juara pertama dalam kompetisi menulis bertajuk "Writing Competition Djarum Beasiswa Plus" pada kategori eksakta.
Najla mengungguli ratusan peserta lain melalui topik "Oksimeter Janin Non-Invasif untuk Mendeteksi Hipoksia Kandungan Menggunakan Kontrol Optode dan Algoritma Ekstraksi Sinyal Janin".
"Senang sekali dapat meraih juara 1 mengungguli peserta lain dari seluruh Indonesia," Kata Najla dalam keterangannya, Selasa.
Dia membeberkan, latar belakang menulis topik tersebut adalah karena menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), sebanyak 23 persen kematian bayi yang baru lahir disebabkan oleh Birth Asphyxia.
"Asfiksia terjadi ketika otak bayi dan organ tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi sebelum, selama, atau tepat setelah lahir. Salah satu cara untuk mencegah asfiksia adalah dengan memonitor kondisi bayi secara berkala. Maka dikembangkan alat oksimeter janin yang non-invasif agar dapat digunakan secara aman dan portabel di mana saja," katanya.
Metode alat yang diajukan menggunakan Optode Control and Fetal Signal Extraction Algorithm.
"Metode ini menangkap sinyal gabungan dari ibu dan janin, lalu dengan algoritma ekstraksi akan memisahkan sinyal janin, dan menghasilkan informasi terkait tingkat dan status SpO2 janin," katanya.
Berdasarkan karya tulis, Najla merancang sebuah sistem terintegrasi yang terdiri dari hardware dan software untuk melakukan pengukuran SpO2 janin secara non-invasif. Alat ini disebut dengan ‘Fetox’ (Fetal Oximeter).
Sistem ini terdiri dari perangkat keras berupa detector band yang berisikan emitter dan detector untuk mengemisikan foton dan menangkap sinyal pantulan foton, control board untuk mengontrol kerja detector band dan melakukan ekstraksi sinyal janin, serta perangkat lunak berupa program untuk menampilkan visualisasi data SpO2 janin.
"Tujuan utama dari Fetox adalah untuk membantu mengurangi tingginya kematian bayi disebabkan birth asphyxia, serta memberikan alternatif metode pengukuran SpO2 secara non-invasif," katanya.
Sementara itu, Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation, Lounardus Saptopranolo mengatakan kompetisi menulis tersebut digelar untuk mendorong penerima beasiswa atau Beswan Djarum agar berkontribusi di masyarakat.
"Melalui karya tulis Writing Competition yang pengumumannya dilakukan pada 23 September 2022 di Ubud, Bali, kami berusaha mewujudkan hasil pemikiran yang cerdas, kreatif dan inovatif yang mampu menjawab tantangan serta permasalahan di sekitar masyarakat," katanya.
Leonardus mengapresiasi pemikiran generasi muda terlebih dari karya tulis pemikiran mereka muncul ide-ide baru yang diharapkan menjadi langkah awal kontribusi bagi Indonesia,
Pihaknya juga konsisten mendukung dunia pendidikan di Indonesia. Writing Competition Beswan Djarum 2021/2022 merupakan salah satu kelanjutan dari berbagai pelatihan soft skills yang telah diberikan setelah sebelumnya menerima pelatihan Leadership Development.