Kudus (ANTARA) - Djarum Foundation berkomitmen untuk terus memberikan manfaat bagi masyarakat melalui program Bakti Lingkungan dan Bakti Pendidikan yang merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).
Director Communications Djarum Foundation Mutiara Diah Asmara mengatakan pada program Bakti Lingkungan pihaknya memiliki Djarum Trees for Life yang berada di kawasan Djarum Oasis Kudus, sebagai tempat pembibitan tanaman hingga pembuatan pupuk kompos untuk dibagikan kepada masyarakat.
"Selain itu kami juga mengajak para jurnalis turut berkontribusi menyebarkan semangat Siap Darling atau Siap Sadar Lingkungan melalui lomba karya jurnalistik dengan tema lingkungan juga," kata Mutiara di Kudus, Jawa Tengah, Kamis.
Oleh karena itu, pihaknya mengajak para jurnalis mengikuti pelatihan penulisan karya jurnalistik untuk menambah wawasan terkait isu-isu lingkungan yang dapat dijadikan referensi lomba dan disebarluaskan kepada khalayak umum.
"Semoga apa yang sudah terlaksana ini bisa menjadi pedoman dalam rangka terus melestarikan lingkungan di alam Indonesia ini," ucapnya.
Sementara itu, Program Officer Bakti Pendidikan Djarum Foundation Galuh Paskamagma mengatakan selain lingkungan untuk mencerdaskan anak bangsa pihaknya melalui Bakti Pendidikan juga membina 20 sekolah menengah kejuruan yang ada di Kudus untuk bisa meningkatkan kualitas keahlian peserta didik.
"Total ada 29 SMK di Kudus, 20 diantaranya kami memberikan bantuan agar dapat meningkatkan kompetensi peserta didik bahkan gurunya sendiri. Diantaranya ada SMK Raden Umar Said (RUS), SMK Wisudha Karya dan SMK PGRI 1," katanya.
Sekolah-sekolah yang dituju, lanjutnya, ialah sekolah yang memang telah berkomitmen untuk dapat mengemban amanah dari Djarum Foundation agar bisa meningkatkan kualitas kompetensi peserta didik.
"Jadi tahapan awalnya, kami menyeleksi sekolah tersebut selama kurang lebih satu hingga tiga tahun dengan memberikan pelatihan kepada gurunya terlebih dahulu, jika hasil penilaian dari seorang ahli dari industri yang ditekuni itu mengatakan baik, maka kami akan meneruskan dengan memberi bantuan infrastrukturnya," ujarnya.
Menurut data yang diterima pihaknya, sejak program tersebut diluncurkan, sudah ada sekolah yang mendapatkan pendapatan salah satunya SMK RUS lewat RUS Animation Studionya.
"Jika dirasa sudah cukup baik dalam mengelola industrinya, maka kami akan melepas agar mereka dapat lebih berkembang di dunia industri," ucapnya.
Tujuannya, kata dia, agar lulusan SMK di Kudus bisa langsung bekerja dengan minimal memperoleh gaji dua kali lipat dari Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
"Prospeknya yang memang dibutuhkan di Indonesia. Tapi jika sekolah itu tidak memenuhi yang menjadi penilaian kami, maka kami tidak lanjutkan dengan memberi bantuan infrastrukturnya," katanya.