Jember (ANTARA) - PT. Petrogas Jatim Utama Cendana (PJUC) meminta Universitas Jember (Unej) untuk menyiapkan konsep pengembangan potensi geothermal di kawasan Gunung Argopuro.
"Beberapa kajian yang sudah dilakukan potensi geothermal di kawasan Gunung Argopuro tergolong besar dan diperkirakan bisa menghasilkan daya listrik setara 300 megawatt dan potensi yang juga perlu dikaji adalah potensi gas alam," kata Direktur Utama PJUC Hadi Ismoyo di Kampus Unej, Jember, Jawa Timur, Jumat.
Ia mengatakan, pihaknya mendorong Program Studi Teknik Perminyakan Fakultas Teknik (FT) Unej untuk membuat konsep pengembangan geothermal tersebut karena potensi geothermal dan gas alam Indonesia harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Saat ini produksi minyak Indonesia makin turun seiring dengan makin menua sumur-sumur minyak yang ada, belum maksimalnya eksplorasi di ladang minyak temuan baru, serta belum ada penemuan ladang sumur minyak baru yang menyimpan cadangan minyak besar," tuturnya.
Sementara itu permintaan akan bahan bakar minyak (BBM) terus meninggi di tengah konflik Rusia-Ukraina yang membuat harga BBM meningkat, padahal potensi geothermal dan gas Indonesia lima kali lebih besar daripada potensi minyak bumi.
"Selain membuat konsep pengembangan potensi geothermal di wilayah Gunung Argopuro, perlu pula dikembangkan infrastruktur energi kita," katanya.
Pihaknya membayangkan jika ada jaringan pipa gas di wilayah selatan Jawa Timur maka potensi geothermal dan gas Gunung Argopuro bisa mendukung tumbuhnya industri di wilayah selatan Jawa Timur.
"Mengingat harga gas lebih murah daripada BBM dan elpiji. Tidak seperti kondisi saat ini saat jaringan pipa gas hanya ada di wilayah utara Jawa saja, termasuk mengkaji kemungkinan pembangunan terminal gas alam di pantai selatan Jawa," ujarnya.
Hadi berharap Program Studi Teknik Perminyakan Unej ikut mengembangkan potensi minyak dan gas di daerah Jawa Timur, khususnya wilayah Tapal Kuda karena memiliki potensi geothermal dan gas alam yang besar.
"Jika potensi Gunung Argopuro digarap maka diperkirakan akan ada investasi hingga Rp4 triliun untuk pengembangannya dan dana tersebut akan berputar di wilayah Tapal Kuda mengingat industri perminyakan dan pertambangan terkait dengan banyak bidang selain menyerap banyak tenaga kerja," katanya.
Sementara Rektor Unej Iwan Taruna menyambut dengan tangan terbuka jalinan kerja sama yang dibina tersebut karena kolaborasi antara Fakultas Teknik Unej dengan PT. PJUC sudah selaras dengan semangat program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka.
"Kerja sama yang dibangun nantinya tidak hanya dengan Fakultas Teknik saja, tetapi juga dengan fakultas yang lain sebab industri migas adalah industri besar yang melibatkan banyak pihak dan lintas disiplin ilmu," tuturnya.