Jember, Jawa Timur (ANTARA) -
Rektor Unej Iwan Taruna, Dekan FH Unej Bayu Dwi Anggono dan Ketua Keluarga Alumni FH Unej yang juga Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana melepas sekitar 2.000 peserta dari berbagai daerah yang memadati halaman FH Unej, Kabupaten Jenber, Jawa Timur, Minggu.
"Kami ingin mempopulerkan gaya hidup sehat dengan olah raga lari yang bisa dilakukan banyak kalangan," kata Dekan FH Unej Bayu Dwi Anggono yang juga jadi peserta lari dengan jarak 10 kilometer.
Ajang lari pertama kali yang di helat oleh FH Unej itu melombakan dua kategori yakni jarak 10 kilometer dan 5 kilometer. Dan seperti tak ingin ketinggalan, Rektor, Ketua Senat, Wakil Rektor, Dekan FH dan jajaran pimpinan Unej ikut berlari menyemarakkan acara tersebut.
"Kegiatan itu digelar juga untuk menjalin tali silaturahmi antara keluarga besar FH Unej dengan masyarakat dan olah raga lari itu memang saat ini menjadi tren," tuturnya.
Di usia yang ke-60 tahun, lanjut dia, FH Unej sebagai perguruan tinggi hukum sudah banyak melahirkan alumni yang ingin menegaskan kembali komitmennya dan mengampanyekan akan pentingnya penegakan hukum yang berkeadilan dan lulusan FH Unej memiliki integritas yang tinggi.
“Saya gembira respon positif dari masyarakat, terbukti dengan banyaknya peserta yang ikut tidak hanya dari Jember namun ada yang dari Malang, Surabaya bahkan Jakarta," katanya.
Ia mengatakan tahun depan Unej Law Run For Justice akan digelar kembali dan diharapkan menjadi ajang tahunan yang bisa mengajak masyarakat untuk hidup pola sehat.
"Semoga kegiatan itu menjadi cikal bakal Jember Marathon yang bisa tersohor seperti Jember Fashion Carnaval, sportaiment yang digagas oleh kampus,” katanya.
Rektor Unej Iwan Taruna dalam sambutannya mendukung Law Run For Justice untuk dijadikan agenda tahunan karena olah raga itu dapat menjadi pembentukan karakter melalui nilai-nilai sportivitas.
"Misalnya saja saat mengikuti lomba lari, para peserta dilatih sadar hukum karena diwajibkan mengikuti aturan yang sudah ditentukan. Melatih kejujuran, sebab di olah raga lari setiap orang berusaha meraih catatan waktu terbaiknya dengan usahanya sendiri," katanya.
Hal senada juga disampaikan Kepala PPATK Ivan Yustiavandana bahwa generasi muda harus sehat karena tantangan ke depan akan lebih berat terutama dalam hal pencegahan tindak pidana pencucian uang dan Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Kami sangat mendukung kegiatan Unej Law Run For Justice agar para generasi muda selalu sehat," katanya.