Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota melakukan upaya antisipasi adanya potensi penimbunan bahan bakar minyak (BBM) usai pemerintah memutuskan untuk melakukan penyesuaian harga beberapa waktu lalu.
Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Budi Hermanto, Kamis, mengatakan bahwa hingga saat ini kebutuhan BBM untuk masyarakat di wilayah tersebut masih tercukupi dan tidak terjadi kelangkaan.
"Sejauh ini tidak ada kelangkaan. Tinggal kalau ada permainan-permainan, para mafia atau orang yang menimbun maka kami tindak tegas," kata Budi.
Ia memastikan menindak tegas terhadap oknum-oknum yang berusaha mengambil keuntungan dari adanya kenaikan harga BBM.
Bahkan, kata dia, jika ada anggota kepolisian yang menjadi pelaku di balik layar tindakan penimbunan BBM tersebut, pihaknya tidak akan segan untuk memberikan sanksi tegas terhadap pelaku.
"Kami juga sudah memberikan pekerjaan rumah kepada jajaran Polresta Malang Kota, apabila ada anggota yang menjadi penyokong terhadap permainan BBM, termasuk judi, gratifikasi dan lainnya, ada sanksi tegas," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah memutuskan untuk menyesuaikan harga BBM bersubsidi pertalite menjadi Rp10 ribu per liter, dari sebelumnya Rp7.650 per liter. Kenaikan itu dimulai pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB.
Selain pertalite, BBM bersubsidi solar juga mengalami kenaikan, dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter dan BBM non-subsidi jenis pertamax dilakukan penyesuaian harga dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
Polisi antisipasi potensi penimbunan BBM di Malang
Kamis, 8 September 2022 19:33 WIB
Tinggal kalau ada permainan-permainan, para mafia atau orang yang menimbun maka kami tindak tegas