Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Sejumlah petani mendukung Program Makmur yang sebelumnya dikenal dengan Agro Solution yang fokus meningkatkan produktivitas tanaman seperti tebu di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Kami sudah mengaplikasikan Program Makmur dan alhamdulillah produktivitas panen tebu meningkat dibandingkan sebelumnya," kata petani tebu dari Kelompok Tani Jaya Makmur Rifqi Budi Kurnia di Kabupaten Jember, Rabu.
Menurut dia, produksi tebu meningkat dengan menggunakan NPK Pelangi 20.20.10 melalui Program Makmur Pupuk Kalimantan Timur dengan hasil panen mencapai 100 ton setiap hektare, padahal sebelumnya maksimal panen hanya 80 ton per hektare.
"Dengan peningkatan produktivitas tanaman tebu tersebut berdampak pada kesejahteraan petani, sehingga keuntungan yang kami dapatkan juga lebih besar," ucap Rifqi yang juga petani milenial itu.
Ia mengatakan petani tebu dapat memiliki penghasilan kotor sekitar Rp65 juta apabila setiap hektare tanaman tebu dengan produksi rata-rata 100 ton dan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp44,7 juta, sehingga laba bersih yang didapatkan mencapai Rp15 juta lebih.
"Sebelumnya kami hanya bisa mendapatkan penghasilan Rp52 juta dengan produksi rata-rata 80 ton per hektare dan biaya yang dikeluarkan Rp44,7 juta, sehingga laba bersih petani hanya Rp7,2 juta saja," kata dia.
Luas lahan areal tanaman tebu yang dikelola Rifqi dalam Kelompok Tani Jaya Makmur mencapai 363 hektare dengan mengaplikasikan Program Makmur yang tersebar di beberapa kecamatan di Jember di antaranya Kecamatan Pakusari dan Mumbulsari.
Sementara Marketing Executive wilayah Jember, Lumajang, Probolinggo Pupuk Kalimantan Timur, Nursalim mengatakan pihaknya sudah mensosialisasikan Program Makmur kepada para kelompok tani agar tidak tergantung dengan pupuk bersubsidi dan meningkatkan produktivitas hasil panen.
"Program Makmur Pupuk Indonesia itu tidak hanya menyasar petani padi, namun kini meluas ke beberapa komoditas pangan lain seperti tebu, kopi, dan ke depannya juga hortikultura, sehingga diharapkan dapat mewujudkan swasembada pangan," ujar dia.
Berdasarkan data, luas lahan Program Makmur di Jember untuk tanaman tebu mencapai 1.200 hektare yang tersebar di Kecamatan Bangsalsari, Sukorambi, Pakusari, dan Kalisat.
Kemudian untuk tanaman kopi seluas 755 hektare di Kecamatan Silo dan Mayang, serta tanaman padi di Kecamatan Wuluhan dengan luas 100 hektare.
"Kami juga sudah berkomunikasi dengan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), sehingga ke depannya para petani di LMDH bisa mengapilkasikan Program Makmur untuk meningkatkan produktivitas hasil panen kopi," kata Tim Agro Solution Pupuk Kaltim Jember itu.