Surabaya (ANTARA) - Komisi D Bidang Pendidikan DPRD Kota Surabaya menyoroti seleksi administrasi Beasiswa Pemuda Tangguh jenjang SMA/SMK sederajat dengan cara mengumpulkan calon penerima beasiswa pada 1 September 2022.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah di Surabaya, Sabtu, mengatakan, rencana Pemkot Surabaya dalam hal ini Dinas Kebudayaan, Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) tidak relevan dan tidak tepat.
"Selain karena pengumpulan ribuan pelajar itu di hari dan jam kerja, juga saat ini era sudah digitalisasi sehingga pelayanan tidak harus orang tidak perlu ketemu orang, apalagi dalam jumlah besar," kata dia.
Khusnul mengaku senang karena akhirnya calon penerima Beasiswa Pemuda Tangguh SMA/SMK/MA gelombang pertama diumumkan. Namun, lanjut dia, yang membuat aneh adalah, kenapa harus mengumpulkan pelajar tersebut untuk mengikuti seleksi administrasi.
"Kan sekarang sudah eranya digitalisasi. Berkas fisik sudah tidak diperlukan," kata dia.
Baca juga: Ketua DPRD Surabaya minta penyerapan beasiswa SMA sederajat maksimal
Baca juga: Beasiswa jenjang SMA/SMK sederajat gelombang ke-2 di Surabaya dibuka
Diketahui Disbudporapar Surabaya berencana mengumpulkan calon penerima beasiswa di Gelanggang Remaja Jalan Bogen 1 No 53 Q Surabaya pada Kamis (1/9) mulai pukul 09.00-13.00 WIB. Kegiatan tersebut bagian dari seleksi administrasi beasiswa. Setiap pelajar diminta membawa data pendukung yang telah diunggah diaplikasi BeSmart.
"Kenapa harus dikumpulkan hari Kamis?. Hari itu anak-anak calon penerima beasiswa masih di jam sekolah. Kenapa tidak dikumpulkan pada hari libur sekolah seperti Sabtu atau Minggu, jika memang harus dikumpulkan," kata Khusnul.
Selain itu, lanjut dia, dikumpulkannya siswa pada hari kerja juga akan merepotkan orang tua yang mengantarkannya. Sebab mereka harus meninggalkan pekerjaannya, dan harus mengeluarkan biaya seperti membeli BBM untuk kendaraannya.
Legislator perempuan dari Fraksi PDI Perjuangan ini mewanti-wanti, agar niat baik Pemkot Surabaya untuk memberikan bantuan pendidikan bagi warga yang membutuhkan justru menyusahkan warga.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata Kota Surabaya Wiwiek Widayati sebelumnya mengatakan, beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya gelombang 1 saat ini sudah memasuki seleksi administrasi.
"Jadi, kami sudah saring MBR (masyarakat berpenghasilan rendah) dan studinya, karena terkadang adik-adik SMK ini tidak mengisi lengkap di aplikasi, sehingga kami tidak tahu detail profil penerima beasiswa itu. Makanya diperlukan seleksi administrasi ini, kalau sudah administrasinya, lalu kami umumkan yang lolos," kata Wiwiek.
Dia juga memastikan bahwa beasiswa Pemuda Tangguh Surabaya ini kuotanya sebanyak 13.415 siswa. Kuota itu sudah terpenuhi di gelombang 1 sebanyak 1.421 siswa, dan kuota di gelombang 2 sisanya dari gelombang 1, yakni sekitar 11.994 siswa.
"Jadi, kuotanya sangat banyak. Silahkan dimanfaatkan dan segera daftar," kata dia.(*)