Ngawi (ANTARA) - Petrokimia Gresik mendukung TNI Angkatan Darat memanfaatkan lahan tidur di Kabupaten Ngawi untuk bidang pertanian sebagai upaya meningkatkan produktivitas tani di Jawa Timur dan nasional.
"Petrokimia Gresik sebagai anggota holding Pupuk Indonesia siap mendukung program Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman agar jajaran TNI AD memanfaatkan lahan tidur di tanah air menjadi lahan produktif atau lahan pertanian," ujar Vice President Komunikasi Korporat Petrokimia Gresik Rama Yusron Harbiansyah dalam keterangannya yang diterima di Ngawi, Rabu.
Adapun upaya tersebut diwujudkan dengan penanaman padi di Desa Bangunrejo, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi, atau di wilayah Koramil 0805/Kedunggalar.
"Salah satu ancaman krisis pangan yang kita hadapi saat ini adalah terus berkurangnya lahan pertanian. Pemanfaatan lahan tidur di wilayah Kedunggalar ini merupakan satu strategi yang bisa kita optimalkan bersama untuk menjaga ketahanan pangan nasional," kata Rama.
Luas lahan pertanian di Kabupaten Ngawi tercatat terus berkurang dari waktu ke waktu, akibat alih fungsi lahan yang digunakan untuk pembangunan perumahan dan infrastruktur.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Ngawi, lahan pertanian produktif di kabupaten setempat susut 153 hektare pada tahun 2021, dari sebelumnya 50.868 hektare menjadi 50.715 Hektare.
Padahal BPS menyebut Kabupaten Ngawi merupakan penghasil padi terbesar di antara 38 kabupaten/kota di Jawa Timur. Dimana total produksi tahun 2021 mencapai 818,62 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG).
"Ngawi sebagai lumbung padi di Jawa Timur harus terus dijaga, bahkan harus ditingkatkan produktivitasnya dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional," kata dia.
Melalui kolaborasi tersebut, Petrokimia Gresik berkontribusi memberikan bantuan pupuk dengan total 2,3 ton untuk lahan seluas 4 hektare. Rinciannya pupuk Urea sebanyak 300 kilogram, Petro ZA Plus 800 kilogram, dan NPK Phonska Plus 1.200 kilogram.
Selain itu, Petrokimia Gresik juga menyediakan layanan mobil uji tanah gratis yang bisa dimanfaatkan petani setempat untuk mengecek kandungan hara di lahan tersebut, sehingga komposisi pemupukan yang digunakan presisi untuk hasil yang optimal.
"Kami berharap program ini dapat terus berlanjut, dan Petrokimia Gresik siap mendukung dengan produk-produk inovatifnya," tambah Rama.
Danrem 081/DSJ Kolonel Inf. Deni Rejeki mengapresiasi dukungan Petrokimia Gresik terhadap program tersebut. Ia berharap melalui bantuan pupuk berkualitas dari Petrokimia Gresik, produktivitas padi menjadi tinggi.
"Kerja sama ini akan menjadi solusi pemerintah dalam mengatasi problem krisis pangan baik yang dihadapi nasional maupun global. Selain itu juga menjadi solusi kesejahteraan masyarakat pada umumnya. Program ini tidak hanya untuk tanaman padi, tapi juga jagung dan kedelai," kata Kolonel Deni.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Ngawi dibutuhkan dukungan dari semua elemen, termasuk Petrokimia Gresik dan TNI AD.
"Semoga melalui komitmen bersama ini, kita bisa memastikan Ngawi sebagai lumbung padi nasional dan nomor satu di Jawa Timur," ujar Bupati Ony.
Selain di Ngawi, dukungan Petrokimia Gresik terhadap program pemanfaatan lahan tidur oleh TNI AD juga dilakukan di lahan seluas 1 hektare di Desa Mentaras, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik yang kemudian dimanfaatkan untuk budidaya komoditas jagung.
"Program ini selaras dengan program peningkatan produktivitas pertanian yang dijalankan Petrokimia Gresik, seperti makmur, demonstration plot dan program lainnya yang pada intinya bertujuan untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani," kata Rama.