Situbondo (ANTARA) - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN Khas) Jember membantu cara pemasaran secara online dan lewat media sosial produk kripik singkong pelaku UMKM di Desa/Kecamatan Suboh, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur.
Koordinator Desa KKN UIN-Khas Jember Posko 165 Muhammad Ilyas mengatakan dalam kegiatan kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa membantu pelaku UMKM di desa itu karena selama ini pemasaran kripik singkong hanya skala lokal saja, belum merambah pasar nasional.
"Kami membantu mempromosikan kripik singkong industri rumahan ini melalui media sosial, agar pembelinya tak hanya masyarakat lokal, namun masyarakat luas," kata Muhammad Ilyas dalam keterangan tertulis diterima ANTARA di Situbondo, Kamis.
Ia menjelaskan metode yang digunakan oleh kelompok KKN ini adalah ABCD, yaitu pengembangan aset di desa. Tujuannya untuk mengembangkan usaha para pelaku UMKM di Desa Suboh, yang selama ini masih berkutat di tingkat lokal.
"Kami berharap pihak desa juga membuat wadah untuk pengembangan dan pemasaran bagi pelaku UMKM. Tidak hanya kripik singkong, tapi juga untuk produk lainnya," ujarnya.
Selain itu, kata Ilyas, pelaku UMKM di Desa Suboh perlu mengembangkan usahanya dengan menambah rasa atau varian kripik singkong yang selama ini hanya memproduksi rasa original saja.
"Kripik singkong milik pelaku UMKM di Desa Suboh ini kurang inovatif, karena tidak ada varian rasa, hanya original saja. Jadi, varian rasanya harus ditambah," tuturnya.
ia menambahkan, dengan bermacam varian rasa seperti BBQ, balado, pedas manis, jagung manis, dan gurih manis kripik singkong milik para pelaku UMKM di desa tersebut akan lebih laris manis karena banyak pilihannya.
"Berdasarkan hasil survei yang kami lakukan, lima varian rasa itu digemari oleh banyak anak muda seusia kami, juga masyarakat luas. Oleh karena itu, kami menyosialisasikan cara menambah rasa pada kripik singkong," katanya. (*)