Atlet Kota Madiun peraih medali Porporv Jatim terima bonus

Para atlet, pelatih, dan ofisial dari cabor jujitsu Kota Madiun berfoto setelah menerima bonus berupa uang pembinaan dari Wali Kota Maidi atas pretasi sumbangan medali perak dan perunggu di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022. ANTARA/HO-Diskominfo Kota Madiun

Madiun (ANTARA) - Sebanyak 33 atlet Kota Madiun yang meraih medali pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Jawa Timur 2022 menerima bonus berupa uang pembinaan dari Wali Kota Maidi.

"Saya ucapkan terima kasih dan selama atas prestasinya. Melalui momen ini, mari kita pompa 38 cabor di Kota Madiun agar semuanya berprestasi," ujar Wali Kota Madiun Maidi di Madiun, Jumat.

Dari 33 atlet peraih medali, rinciannya, tiga atlet meraih medali emas, 17 atlet meraih medali perak, dan 13 atlet meraih medali perunggu.

Bonus uang pembinaan yang diberikan masing-masing untuk medali emas sebesar Rp20 juta, perak Rp10 juta, dan perunggu Rp5 juta. Cabang olahraga yang menyumbang medali di antaranya jujitsu, panahan, sambo, atletik, dan angkat besi.

Hadiah juga diberikan kepada pelatih yang atletnya berhasil mendapatkan medali masing-masing Rp4 juta untuk emas, Rp2 juta untuk perak, dan Rp1 juta untuk perunggu.

Wali Kota Maidi menginstruksikan kepada OPD terkait dan KONI untuk meningkatkan besaran bonus kepada atlet berprestasi. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan semangat para atlet agar meraih juara dalam setiap kompetisi.

Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut Wali Kota Maidi juga mendorong diselenggarakannya kompetisi piala wali kota bagi setiap cabang olahraga dalam satu tahun ke depan. Tujuannya, untuk memetakan kemampuan para atlet. Serta, menjadi bahan evaluasi untuk meningkatkan kompetensi agar lebih siap menghadapi pertandingan yang lebih besar dan lawan yang semakin tangguh.

Pihaknya menilai bahwa keberhasilan meraih juara dapat diperoleh dengan latihan dan usaha yang dilakukan dalam jangka waktu cukup. Untuk itulah, pihaknya mendorong adanya kejuaraan rutin dengan skala kecil, misalnya se-eks Keresidenan Madiun, sebagai upaya mengukur kekuatan atlet kota.

"Saya harap atlet yang meraih medali emas tahun ini bisa dipertahankan tahun depan. Atlet yang dapat perak atau perunggu harus ditingkatkan. Yang belum dapat, harus lebih serius. Kuncinya, latihan, gizi, dan anggaran. Ini merupakan kerja sama antara Pemkot Madiun, orang tua, semangat sekolah, pelatihan, dan KONI," katanya.