Situbondo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, menggunakan anggaran dari pos biaya tak terduga atau BTT sebesar Rp1,5 miliar untuk penanganan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak sapi maupun kambing di wilayah setempat.
Anggaran tersebut direalisasikan oleh pemerintah daerah seiring mewabahnya penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Situbondo dan hingga saat ini tercatat sebanyak 2.889 ekor sapi yang terpapar PMK.
"Biaya tak terduga Rp1,5 miliar sudah direalisasikan hari ini ke dinas terkait, yakni Dinas Peternakan dan Perikanan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Situbondo Syaifullah di Situbondo, Rabu.
Baca juga: Disnakan Situbondo catat 2.889 ternak terpapar PMK
Ia menegaskan bahwa pemkab mengeluarkan anggaran dari pos BTT untuk penanganan wabah PMK pada hewan ternak agar penyebaran penyakit itu tidak semakin meluas.
Menurut Syaifullah, biaya tak terduga itu dikeluarkan dan masuk ke anggaran dinas, bergeser ke kegiatan yang ada di Dinas Peternakan dan Perikanan.
"Saat ini dananya sudah terealisasi melalui Dinas Peternakan dan Perikanan. Sudah mulai digunakan untuk pengadaan atau pembelian obat-obatan dan lainnya yang dibutuhkan menangani wabah PMK," tuturnya.
Baca juga: Kapolres Situbondo sebut sosialisasi vaksinasi PMK minim
Jika wabah PMK pada hewan ternak makin meluas, lanjut dia, pemerintah daerah setempat siap mengucurkan dana tambahan karena anggaran pos BTT masih tersisa sekitar Rp18 miliar.
"Biaya tak terduga yang ada sekarang tersisa Rp18 miliar dan dana tersebut juga buat jaga-jaga penanganan COVID-19," katanya.
Baca juga: Situbondo darurat wabah PMK, tiga pasar hewan ditutup sementara
Pemkab Situbondo gunakan anggaran BTT Rp1,5 miliar tangani wabah PMK
Rabu, 6 Juli 2022 19:01 WIB