Jakarta (ANTARA) - Manuver sering diartikan sebagai reaksi pengemudi ketika melakukan tindakan seperti zig-zag, selap selip, pengereman mendadak, berbelok, dan kondisi khusus lainnya.
Manuver dibagi menjadi dua kategori, yaitu manuver ekstrim dan manuver aman. Manuver ekstrim dapat berdampak buruk ketika pengemudi tidak dapat mengontrol kendaraannya dan berujung terjadinya selip.
Sedangkan manuver aman yaitu pengemudi selalu dalam kontrol emosi yang stabil dan dengan penuh tanggung jawab.
Berikut ini adalah 4 hal utama dalam mendukung manuver aman, yaitu Operational (Driving technic), Seat position (Ergonomis & dinamis), Pergerakan/kecepatan (lingkungan), dan Track area (Lurus, Jumping & tikungan), seperti tertulis dalam siaran pers Daihatsu yang diterima di Jakarta pada Selasa.
Pertama adalah operasional atau teknik mengemudi yang merupakan dasar seseorang dalam mengemudi. Orang yang paham dalam melakukan operasional pada kendaraannya secara benar, biasanya selalu melakukan deselerasi atau coverbrake di situasi yang mengharuskan pengemudi bermanuver secara halus, yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan kendaraan.
Baca juga: Tips memilih aksesoris pada kendaraan
Kedua adalah posisi berkendara ketika kendaraan bermanuver. Pastikan posisi duduk pengemudi sudah memenuhi unsur 3C (Control, Communication, Comfort), seperti punggung menempel di sandaran jok dan posisi tangan sudah sesuai terhadap stir kemudi.
Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan kendaraan ketika melakukan manuver di situasi mendadak.
Selanjutnya, memastikan pergerakan atau kecepatan yang selaras dengan kondisi lalu lintas. Hal ini sangat penting untuk menghindari resiko kecelakaan tabrakan depan dan belakang. Selalu patuhi aturan kecepatan sesuai dengan rambu lalu lintas dan tentukan lajur dengan benar.
Terakhir adalah memahami area lintasan. Pengendara harus sadar bahwa lebar jalan rata-rata berkisar 3 hingga 3.5 meter, tergantung jenis dan kelas jalanan.
Pada jenis jalanan tertentu, umumnya dapat dirasakan kendaraan bergerak dinamis dan dapat dirasakan kondisi kendaraan seperti limbung, berguncang, dan oleng, akibat jalan yang licin dan bergelombang, serta dipengaruhi terpaan angin maupun tenaga mesin kendaraan.
Pastikan kendaraan tetap berada di jalurnya, dan apabila akan mendahului, pastikan pengemudi memperhatikan titik buta serta rambu-rambu lalu lintas yang ada.
Baca juga: Kenapa lepas aki mobil harus dimulai dari terminal negatif ?
Tips tersebut dibagikan oleh Daihatsu dalam acara Training & Sertifikasi Pelopor Ayo Aman Berlalu Lintas, hasil kerjasama antara Astra Daihatsu dan GT Radial yang berlangsung di Astra Daihatsu Majapahit, Semarang, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
“Semoga program ini dapat memberikan pemahaman lebih baik kepada Sahabat akan safety driving, dan dapat menerapkan dasar berkendara tersebut agar perjalanan dan aktivitas sehari-hari Sahabat dapat tetap aman bagi keselamatan diri sendiri, keluarga, dan orang lain di sekitar kita”, ujar Head People Development Department – Customer Satisfaction & Value Chain PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Ben Faqih.(*)