Tulungagung (ANTARA) - Komandan Komando Resor Militer 081/Dirotsaha Jaya Madiun Kolonel Inf. Deni Rejeki menginstruksikan seluruh anggotanya agar proaktif membantu pencegahan meluasnya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kami instruksikan kepada seluruh anggota, khususnya para babinsa, agar membantu pengawasan lalu lintas perdagangan ternak," kata Deni saat berkunjung ke Kodim 0807/Tulungagung, Jawa Timur, Kamis.
Instruksi itu, katanya, sejalan dengan arah kebijakan Pemprov Jatim untuk melakukan pengendalian PMK.
Pengendalian itu, kata danrem, dilakukan dengan mengawasi lalu lintas perdagangan hewan ternak.
"Jadi harus dikendalikan, kalau ada hewan yang sakit, ya harus di situ," kata Deni.
Jika terpaksa harus disembelih, ujarnya, maka dagingnya pun tidak boleh diperdagangkan keluar kota, tapi harus dijual di kota tempat ternak itu disembelih.
Pihaknya juga mengantisipasi penjualan hewan yang sakit.
"Kami pernah menemukan ternak yang sakit dihargai murah, namun dijual lagi dengan harga normal," katanya.
"Seperti COVID-19 lah, ternak harus divaksin, termasuk jagal-jagal itu jangan sampai melakukan hal di luar arahan petugas," katanya.
Untuk babinsa, dirinya menekankan harus melakukan tindakan tegas jika menemui hal tersebut.
Babinsa juga diperintahkan mengawasi peternak dan jalur tikus masuknya ternak dari luar kota, terutama di wilayah perbatasan.