Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Sejumlah pedagang sapi mengeluhkan harga jual sapi yang turun cukup banyak dan pasaran "lesu" dampak wabah PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) selama dua bulan terakhir.
"Turunnya lumayan. Harga belum stabil dan pasaran sepi karena pedagang harus berfikir dua kali kalau membeli karena (pengaruh wabah) PMK," kata Nanang, pedagang sapi asal Kras, Kediri di pekan pertama pembukaan kembali Pasar Hewan Terpadu (PHT) Tulungagung, Jawa Timur, Jumat.
Ia sengaja datang untuk melihat geliat pasar hewan di hari pertama pembukaan kembali. Sebelumnya, Pasar Hewan Terpadu Tulungagung ditutup sejak awal pekan kedua Januari 2025.
Aktivitas perdagangan masih lesu karena minimnya pedagang dan pembeli.
Pedagang sapi asal Tanggunggunung, Agus, menyebut jumlah pedagang maupun pembeli menurun drastis. Harga sapi juga mengalami penurunan signifikan dibandingkan sebelum wabah PMK merebak.
"Biasanya sapi saya laku Rp15 juta, sekarang hanya Rp13 juta. Pasar sepi, harga anjlok," kata Agus.
Sebelumnya, harga sapi di kisaran Rp15 juta kini turun sekitar Rp2 juta akibat dampak PMK yang kembali merebak sejak Desember 2024.
Agus yang biasanya membawa enam ekor sapi ke pasar, kali ini hanya membawa tiga ekor. Dari jumlah itu, dua ekor sudah terjual dengan harga lebih rendah.
"Saya tidak bisa menahan sapi terlalu lama. Uang hasil penjualan harus segera diputar," ujarnya.
Koordinator PHT Tulungagung, Harmanto, membenarkan kondisi pasar masih sepi setelah dibuka kembali. Jumlah sapi yang masuk juga menurun drastis.
"Biasanya ada sekitar 750 ekor sapi, hari ini hanya 208 ekor, mayoritas dari pedagang lokal," kata Harmanto.
Sepinya pasar berimbas pada retribusi yang diterima. Saat ini, pendapatan retribusi hanya Rp 520 ribu dari 208 ekor sapi, jauh lebih rendah dibanding hari normal yang mencapai Rp1,8 juta dari 750 ekor sapi.
Harmanto memastikan PHT Tulungagung tetap beroperasi sesuai arahan pemerintah daerah. Jika ada kebijakan penutupan kembali, pihaknya siap mengikuti instruksi.
"Selama belum ada instruksi penutupan, pasar tetap dibuka," katanya.