Sumenep (ANTARA) - Aparat Polres Sumenep, Jawa Timur, memperketat pengawasan pada sejumlah objek wisata di wilayah itu dengan mengharuskan para pengunjung mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19.
"Selain dalam rangka memberikan layanan prima kepada para pengunjung objek wisata saat libur Lebaran, ini juga kami lakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19," kata Wakapolres Sumenep Kompol Soekris Trihartono saat memantau pengamanan di Pantai Slopeng, Sumenep, Jumat.
Ia menjelaskan, penegakan disiplin protokol kesehatan bagi para pengunjung objek wisata oleh para petugas harus diutamakan, karena saat ini masih situasi pandemi.
"Kasus aktif COVID-19 di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Sumenep ini memang cenderung melandai, akan tetapi kewaspadaan tetap harus diutamakan, karena kita tidak ingin Lebaran kali ini justru menjadi klaster baru," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, semua pihak harus menaati penegakan disiplin protokol kesehatan dengan cara memakai masker, menjaga jarak, dan selalu mencuci dengan air mengalir dan menggunakan sabun.
Saat melakukan kunjungan itu, Kompol Soekris juga sempat mengecek secara langsung ketersediaan air di tempat mencuci tangan di sekitar lokasi pantai, dan meminta petugas memberikan masker kepada pengunjung objek wisata itu yang diketahui tidak menggunakan masker.
"Jadi, tolong diperhatikan, Jika ada pengunjung yang tidak menggunakan masker, pengelola objek wisata ini harus memberikan masker," ucapnya.
Usai memantau di Pantai Slopeng, Wakapolres Soekris bersama rombongan selanjutnya meninjau pelaksanaan pengamanan di sejumlah pos pantau Lebaran di Kabupaten Sumenep.
Kepada para petugas pos pantau, wakapolres juga meminta agar petugas memperhatikan penegakan disiplin protokol kesehatan, selain mewujudkan rasa aman kepada warga yang hendak melakukan balik Lebaran sebagai tugas pokok pada Operasi Ketupat Semeru 2022.
Berdasarkan data yang dirilis Dinkes Kesehatan (Dinkes) Pemkab Sumenep per tanggal 5 Mei 2022, total jumlah warga yang positif COVID-19 sebanyak 6.386 orang, sembuh 6.102 orang, dengan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 284 orang.