Surabaya (ANTARA) - Seorang jurnalis media cetak di Surabaya bernama Edi Susilo menjadi korban penjambretan ketika sedang menunggu di sebuah halte Bus Trans Semanggi Suroboyo di Jalan Wali Kota Mustajab, Surabaya, Kamis.
Dari informasi yang dihimpun, kasus penjambretan yang menimpa Edi Susilo itu terjadi tepat di depan Rumah Dinas Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sekitar pukul 15.30 WIB.
"Kejadiannya sangat cepat, saat itu saya sedang berada di pinggir jalan menunggu Bus Trans Semanggi Suroboyo dengan tujuan balik ke kantor yang berada di Jalan Ahmad Yani," ujar pria yang akrab disapa Elo itu.
Di sela menunggu, pria berkacamata itu merampungkan tugas menulis naskah hasil peliputannya. Namun, tiba-tiba dari arah berlawanan ada dua orang yang mengendarai sepeda motor Honda Beat warna putih oranye langsung mendekat dan merampas ponsel miliknya.
Dalam kejadian itu, dirinya sempat mengejar, namun tak digubris. Kedua pelaku yang berboncengan itu makin menggeber motornya menuju ke arah berlawanan dan belok ke Jalan Jaksa Agung Suprapto.
"Setelah merampas ponsel saya, mereka lalu tancap gas melawan arus dan akhirnya mau tidak mau handphone saya digondol mereka," ungkap Elo.
Elo masih bersyukur atas peristiwa tersebut karena tidak mengalami tindakan kekerasan.
"Alhamdulillah saya tidak sampai luka. Cuma syok saja waktu itu. Dalam hati sebenarnya marah karena dalam HP banyak nomor telepon narasumber penting. Tapi, ya mau gimana lagi, cuma bisa sabar," ujarnya.
Usai mengalami kejadian itu, Elo melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Genteng Surabaya.