Polresta Sidoarjo bidik jamaah Tarawih untuk divaksin

Sidoarjo (ANTARA) - Petugas Polresta Sidoarjo, Jawa Timur membidik jamaah Shalat Tarawih untuk disuntik vaksin COVID-19, salah satunya digelar di Masjid At Taqwa, Perumahan Park Royal, Buduran, Sidoarjo.

Kepala Kepolisian Resor Sidoarjo Komisaris Besar Polisi Kusumo Wahyu Bintoro dalam keterangan tertulis di SIdoarjo, Minggu mengatakan sasaran vaksinasi kepada jamaah Shalat Tarawih merupakan salah satu upaya percepatan capaian vaksinasi di tengah Bulan Ramadhan.

"Dalam pelaksanaan kami bersinergi dengan jajaran TNI dan Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo," ujarnya.

Ia mengatakan vaksinasi secara masif tersebut juga dilakukan di berbagai wilayah di Kabupaten Sidoarjo.

"Animo masyarakat cukup besar untuk mengikuti vaksinasi tersebut. Kami sediakan sekitar 300 sampai 500 dosis vaksin, termasuk di dalamnya vaksin penguat," katanya.

Ia mengatakan vaksinasi tersebut dilakukan dengan harapan semakin banyak masyarakat yang disuntik vaksin COVID-19.

"Juga untuk melayani kebutuhan masyarakat yang akan mudik Lebaran, sebagaimana ketentuan pemerintah diperbolehkan mudik asal sudah divaksinasi penguat bagi yang sudah waktunya," katanya.

Dari data yang ada sampai dengan Sabtu (9/4), jumlah warga Sidoarjo yang sudah divaksinasi penguat sebanyak 397.298 orang atau sekitar 16,70 persen.

Gerai vaksinasi Polresta Sidoarjo melayani sampai dengan malam hari, dapat ditemui di pos Taman Pinang Indah, Transmart Sidoarjo, Mapolresta Sidoarjo dan di polsek-polsek.

Jika tidak melakukan vaksinasi penguat, kata kapolres, maka masyarakat yang akan melakukan mudik Lebaran harus memperlihatkan hasil tes PCR, sebelum H-7 Lebaran ke satgas COVID-19 yang bertugas di sekitar perbatasan kota untuk melakukan perjalanan mudik Lebaran 2022.

Kapolresta Sidoarjo mengingatkan masyarakat di tengah aktivitas yang mulai bergeliat, diharapkan tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Selalu memakai masker saat keluar tempat tinggal, hindari kerumunan, jaga jarak, rajin cuci tangan dan sebisa mungkin bila tidak ada keperluan mendesak kurangi mobilitas," katanya.