Surabaya (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) melatih enam pendamping usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di setiap daerah untuk meningkatkan kinerja dan menyiapkan pasar ekspor bagi produk lokal.
Ketua Kadin Jatim Adik Dwi Putranto di Surabaya, Jumat, mengatakan program melatih tenaga pendamping itu adalah bagian dari dukungan Kadin terhadap Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) yang telah digaungkan Presiden Joko Widodo, pada 14 Mei 2020.
"Kadin memiliki kepedulian yang cukup tinggi dalam menyukseskan program Gernas BNI karena hal tersebut sama halnya dengan mendorong peningkatan kinerja UMKM Jatim," kata alumni Universitas Brawijaya (UB) Malang tersebut.
Ia menjelaskan, setelah dilakukan pendampingan bagi UMKM, produknya akan dimasukkan dalam program Rumah Kurasi, kemudian dikurasi oleh kurator yang juga telah bersertifikat untuk mengetahui apakah produk tersebut bisa masuk dan diterima di pasar ekspor, atau masih di level pasar modern atau hanya di level pasar tradisional.
“Nah, dari sini akan diketahui kesiapan mereka memasuki pasar global,” kata Adik, yang juga pengusaha asal Kota Batu tersebut.
Ia mengatakan pendamping UMKM itu mempunyai standar ilmu, pelatihannya dilakukan dengan kerja sama Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
"Setelah keluar sertifikat dari BNSP, tugasnya mendampingi UMKM binaan Kadin di seluruh Jatim,” kata Adik.
Ia berharap dengan program pendampingan akan banyak UMKM naik kelas, dengan memasarkan produknya secara ekspor.
"Melalui berbagai upaya yang telah kami lakukan, kami berharap produk dalam negeri ini selain lebih dicintai masyarakat Indonesia, juga bisa menguasai pasar internasional," katanya.